Jusuf Kalla Ungkap Tantangan Menghadapi Revolusi Industri

Reporter

Friski Riana

Kamis, 7 Juni 2018 10:48 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbuka puasa bersama pengurus Dewan Masjid Indonesia (MDI) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 25 Mei 2018. Foto: Biro Pers Wakil Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya perubahan sikap dan pengetahuan dalam mengimplementasikan teknologi. Sebab, kata JK, peranan manusia, pekerja, dan inovasi merupakan inti kemajuan industri sebagai ciri Indonesia dalam memajukan bangsanya.

"Kita harus menggabungkan hal-hal tersebut untuk menjadikan suatu sikap atau menjadi ciri kebangsaan kita," kata JK dalam seminar penguatan pemimpin Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis, 7 Juni 2018.

Baca juga: Wujudkan Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Tetapkan 10 Prioritas

JK menuturkan banyak negara telah melakukan perubahan dalam menghadapi revolusi industri. Singapura dan Cina, misalnya. Mereka kini lebih banyak menggunakan teknologi lebih tinggi.

Menurut JK, Singapura sebelumnya hanya menjadi tempat belajar. Namun kini Singapura menjadi tempat mengembangkan riset untuk mencapai sistem nasional dalam memenuhi kebutuhan bangsanya.

Simak pula: Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Bentuk Komite Industri Nasional

Negara yang memiliki teknologi tinggi, kata JK, bisa memenangi persaingan dalam dunia global karena dapat menghasilkan produk yang lebih baik, murah, dan cepat. Namun, JK mempertanyakan, siapa yang akan menjadi konsumen dan mendapat pendapatannya jika semua industri menggunakan automation atau robot.

"Karena apabila kita membuat sesuatu, mesti kita mencari pembeli. Apabila pembelinya semua robot, yang bekerja semua robot, semua automation, siapa yang berpenghasilan? Dan siapa yang menjadi konsumen produk tersebut?" ucapnya.

Lihat pula: Apindo Harap Pemerintah Jelaskan Rinci Tantangan Industri 4.0

Kondisi perubahan industri yang terjadi di Indonesia juga diikuti dengan kemajuan di bidang pertanian, yang selalu menjadi kebutuhan dasar bangsa. JK mengatakan kemajuan dan kebutuhan ekonomi dasar tetap menjadi bagian dari ekonomi. Sehingga ekonomi Indonesia pun menjadi ekonomi campuran.

"Ada yang maju, tapi lain pihak juga menjaga masyarakat untuk bekerja dan mendapatkan pendapatan yang baik, sehingga dapat membeli produk yang dihasilkan oleh sistem robotik," ujar Jusuf Kalla.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

47 menit lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

11 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

13 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

15 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

16 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

27 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

27 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

27 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya