Skytrain, moda transportasi antar terminal kereta tanpa pengemudi atau driverless, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 30 Mei 2017. Skytrain yang terdiri atas dua gerbong kereta tersebut berkapasitas total 176 orang dengan nilai investasi mencapai Rp 950 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangungan terminal 4 Bandara Soekarno Hatta belum diperlukan. Hal itu menurut Budi karena kapasitas terminal bandara yang ada saat ini masih memenuhi dan belum mencapai batas maksimal.
Ia menjelaskan ada dua penyebab pembangunan terminal 4 Bandara Soekarno Hatta belum diperlukan. "Pertama kontrak kerja belum habis, kedua kapasitasnya belum mentok. Kalau sebagian dari terminal 1 ke 2 itu sudah merata, cukup," kata Budi di gedung DPR RI Rabu, 6 Juni 2018. "Jadi baru akan bangun kira-kira 2020."
Sebelumnya, Bandara Soekarno-Hatta dalam waktu dekat akan membangun terminal 4. Menurut rencana, lokasinya akan berada di kampung kargo atau cargo village yang ada saat ini.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perkembangan pembangunan masih dalam desain dasar yang akan diselesaikan tahun ini. “Tahun depan dari basic design, kita masuk ke detail enginering design. Akhir 2019 triwulan IV kita persiapkan tender,” katanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 15 April 2018.
Awaluddin menjelaskan, luas terminal 4 kurang lebih tidak berbeda jauh dengan terminal 3 yang menjadi penerbangan internasional. Saat ini, AP II bersama tim masih melakukan peninjauan atas total lahan 390 meter persegi ini. Bedanya, pembangunan tersebut tidak akan melakukan pembebasan lahan seperti landasan pacu (runway) 3.
Dia juga menjelaskan, terminal 4 di Bandara Soekarno Hatta akan rampung dibangun jika runway 3 beres. Ini untuk menjaga keseimbangan antara terminal dengan sisi udara. “Runway kan sudah ditunggu. Wong sekarang mau terbang saja harus ngantre,” ujarnya.
Buntut Penganiayaan di STIP, Menhub Minta Sekolah SDM Perhubungan Ubah Hal Ini
1 hari lalu
Buntut Penganiayaan di STIP, Menhub Minta Sekolah SDM Perhubungan Ubah Hal Ini
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pembaruan di sekolah yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP).