TEMPO.CO, Jakarta - Project Manager PT Angkasa Pura I (PT AP I) Toni Alam mengatakan proses pembangunan sekaligus perluasan terminal Bandara Ahmad Yani, Semarang, telah mencapai 72 persen.
Pengerjaan perluasan bandara yang termasuk proyek paket III itu semakin mendekati tahap penyelesaian. Toni optimistis terminal baru tersebut akan dapat digunakan secara fungsional pada awal Juni 2018.
Baca juga: Bandara Ahmad Yani Semarang Tampung 7 Juta Penumpang di 2018
“Sekarang kita kebut paket III dan paket IV dari lima paket pekerjaan yang ada. Untuk paket III terminal, secara fisik telah mencapai 72 persen. Untuk operasional, kita harapkan bisa 80 persen,” ujar Toni, Senin, 16 April 2018.
Luas terminal Bandara Ahmad Yani hanya sekitar 6.708 meter persegi. Melalui proyek perluasan, terminal bandara tersebut akan diperluas menjadi 58.652 meter persegi. Selain itu, apron diperluas dari yang semula 29.032 meter persegi menjadi 72.522 meter persegi.
Adapun pengerjaan paket I berupa pengadaan lahan dan penyediaan akses jalan, juga paket II berupa taxiway, apron, dan 13 tempat parkir untuk pesawat berjenis narrow body, telah mencapai 100 persen. Kini, selain mengejar penyelesaian paket III, AP I tengah mengebut pengerjaan paket IV, yakni terminal penunjang baru, dan paket V, yang berupa water management.
Baca juga: Menhub Janji Selesaikan Proyek Peninggalan Dirut Angkasa Pura I
Sementara itu, apabila proses pengerjaan proyek tersebut selesai, Bandara Ahmad Yani ditargetkan dapat menampung sekitar 6 juta penumpang per tahunnya. Jumlah tersebut naik dari kapasitas yang ada saat ini yang baru mencapai 800 ribu penumpang per tahun.
Bandara Ahmad Yani yang baru diklaim akan mengusung konsep floating airport yang dipadukan dengan konsep ecogreen. Guna mendukung konsep tersebut, area bandara akan ditanami 24 ribu pohon mangrove untuk mendukung pelestarian lingkungan.