Menko Perekonomian Darmin Nasution: Penurunan HET Beras Ditunda

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Rabu, 6 Juni 2018 12:17 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution melepas peserta Fun Bike bertajuk "Bike For Sustainable Economic Growth and Equity" di Gedung Kemenko Perekonomian, Gambir, Jakarta Pusat. Kegiatan ini digelar dalam menyambut HUT RI ke 72 dan HUT Kemenko Perekonomian ke 52, serta diikuti oleh staff kemenko serta masyarakat umum. Minggu, 20 Agustus 2017. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah memutuskan menunda rencana penurunan harga eceran tertinggi (HET) beras dari rencana awal yang dijadwalkan menjelang periode Lebaran 2018.

Darmin mengatakan keputusan itu sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Kemarin, Selasa, 5 Juni 2018, Darmin telah memanggil Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Direktur Utama Bulog Budi Waseso untuk menggelar rapat koordinasi terkait hal tersebut.

Baca juga: Bulog Segera Distribusikan Beras Kemasan Mini ke Pasar

Menurut Darmin, saat ini pemerintah lebih memilih upaya mendorong harganya benar-benar sebesar HET, yakni Rp 9.450, secara merata. "Kan walaupun HET Rp 9.450 sebenarnya beras medium itu masih antara Rp 10.500 dengan Rp 11.500. Jadi, biar kita usahakan dia menjadi Rp 9.450 saja dulu," katanya pada Selasa malam, 5 Juni 2018.

Selain alasan tersebut, Darmin memastikan tidak ada urgensi penting lainnya untuk menunda penurunan HET.

Sebelumnya, rencana penurunan HET beras oleh pemerintah dari Rp 9.450 menjadi Rp 8.950 dikritik sejumlah pihak, baik ekonom, pengamat pangan, hingga pelaku usaha.

Mereka sepakat di tengah kondisi panen raya yang belum maksimal dan kesejahteraan petani yang belum membaik, pemerintah seharusnya tidak menambah beban-beban lain.

Darmin menilai, seiring dengan perkembangan situasi kondisi terkini, pilihan menunda diyakini sebagai pilihan paling realistis. Selanjutnya, lama penundaan penurunan HET pun masih belum ditentukan.

Baca juga: Jokowi Panggil Menteri-menteri ke Istana Bahas Stok Beras

"Kita lihat saja nanti kapan akan diturunkan lagi HET. Kemarin Presiden memang minta diturunkan mengingat harga beras kita mahal, tetapi ini juga hasil pembahasan dengan presiden lagi," ujar Darmin Nasution.

BISNIS

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

15 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

12 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

18 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

23 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

27 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya