TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengadakan rapat internal bersama beberapa menteri ekonomi membahas soal ketersediaan beras menjelang Lebaran.
Staf Khusus Presiden, Ahmad Erani Yustika mengaku dalam pertemuan yang melibatkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri BUMN serta Kepala Bulog, hanya berbicara hal normatif terkait kesiapan ketersediaan pangan menjelang Lebaran.
Baca: Bulog Klaim Stok Beras Nasional 1,3 Juta Ton Aman Hingga 6 Bulan
“Ya kan normatif saja, tadi menteri-menteri diminta melihat secara cermat mengenai pergerakan harga, kebutuhan pokok. Ini kan rutin menjelang Lebaran,” tuturnya, Selasa, 5 Juni 2018.
Baca: Dua Kapal Asing Ditangkap, Bawa Beras 5.000 Ton
Dia menampik jika salah satu topik pembahasan menyinggung soal harga eceran tertinggi beras. Menurutnya, yang banyak dibahas adalah pergerakan beras menjelang Lebaran.
Baca: Kemendag Akui Akan Impor Beras Lagi 500 Ribu Ton
“Kalau ada Menteri BUMN kan karena bidang usaha (BUMN) juga ada yang terkait bahan pokok, sehingga bisa diperbantukan untuk (menjaga ketersediaan menjelang) Lebaran ini,” katanya.
Ditemui terpisah, Menteri Pertanian Amran Sulaeman sendiri tidak berkomentar soal pertemuan dengan Kepala Negara. Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito juga menampik ada pembahasan khusus soal beras.
Saat diminta komentar terkait rencana perubahan HET beras, Mendag mengaku hal itu belum terjadi. “Belum, itu belum (HET beras),” katanya.
BISNIS