Suku Bunga Acuan Naik, Perbankan Naikkan Bunga Deposito

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 30 Mei 2018 14:11 WIB

Nasabah bertransaksi di mesin ATM di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (6/8). Bank Indonesia memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,5% dari sebelumnya 6,7%. Foto: TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa bank telah menaikkan suku bunga deposito sebagai respons atas kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 25 basis poin (bps) menjadi 4,5 persen pada 17 Mei 2018.

Salah satunya Bank Mayapada. Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk Haryono Tjahjarijadi mengatakan efeknya sudah mulai terasa, terutama pada deposan besar di perseroan.

“Untuk deposito, sudah mulai ada (efek kenaikan suku bunga), tetapi belum masif. Untuk deposan besar, kenaikannya antara 25 bps dan 50 bps,” katanya belum lama ini.

Ditemui terpisah, Direktur Keuangan PT Bank Bukopin Tbk Adhi Brahmantya menuturkan akan mulai menaikkan suku bunga simpanan mulai Juni. “Untuk saat ini belum ada. Kami baru akan menaikkan bulan depan, dimulai dari deposito dulu yang bertenor 3-6 bulan (naik) sekitar 0,25 bps. Kalau untuk tabungan kami tidak naik,” ujarnya, Kamis, 24 Mei 2018.

Baca: Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga, Ini Kata Bos BEI

Advertising
Advertising

Adapun untuk potensi kenaikan suku bunga kredit, rasionya diperkirakan akan sama dengan kenaikan BI rate dan dilakukan secara parsial sesuai dengan profil masing-masing debitur. Kenaikan akan dimulai dari sektor bisnis perdagangan, yang saat ini memiliki tingkat bunga 13 persen.

Namun, Adhi berharap tingkat bunga kredit tidak perlu dinaikkan. Sebagai solusinya, untuk mengantisipasi penurunan margin bunga bersih (NIM), perseroan ingin mengoptimalkan bisnis sistem pembayaran dan lain-lain.

"Kami berharap tidak usah naikkan (bunga kredit) karena debitur itu kan tidak hanya kredit, tapi ada multiplier-nya, seperti payment dan mutasi keuangannya, jadi ada engagement lain," ujarnya.

Bank juga akan menerapkan segmentasi, yakni memaksimalkan potensi NIM dari segmen bisnis tertentu, seperti konsumer dan mikro.

Di lain pihak, beberapa bank pelat merah, seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, menyatakan masih menahan transmisi ke suku bunga, baik simpanan maupun kredit.

Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengatakan perseroan belum melihat perlunya menaikkan suku bunga deposito hingga saat ini. Setali tiga uang, Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria juga menyatakan, walaupun BI sudah menaikkan suku bunga acuan, bank spesialis kredit perumahan itu masih belum menaikkan suku bunga kredit perumahan rakyat. "Kami masih mempertahankan suku bunga yang ada," ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

13 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

7 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

7 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

8 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

11 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya