Perangi Terorisme, Rudiantara Nonaktifkan 1.285 Kanal Radikal

Minggu, 20 Mei 2018 14:15 WIB

Menkominfo Rudiantara menyampaikan keterangan terkait registrasi dan pengamanan data konsumen telko pada rapat kerja dengan Komisi I di Jakarta, 19 Maret 2018. Menkominfo menanggapi adanya isu kebocoran data pelanggan dalam proses registrasi kartu SIM prabayar dengan NIK dan KK. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan akan terus mengoptimalkan kerja mesin pengais konten negatif di internet. hal itu merupakan salah satu upaya untuk mengamankan dunia maya dari konten terkait radikalisme dan terorisme.

"Untuk situs, tiap dua jam sekali dilakukan pengaisan menggunakan mesin crawling. Kami sudah menemukan 1.285 kanal dan sudah dilakukan take down," kata Rudiantara lewat siaran resmi yang diunggah di situs setkab.go.id pada Ahad, 20 Mei 2018.

Dengan menggunakan mesin ini, kata Rudiantara, tim Kominfo tinggal memasukkan kata kunci khusus untuk mencari situs-situs tertentu. Meski adanya peningkatan kinerja, Rudiantara mengakui konten yang berkaitan dengan radikalisme dan terorisme sangat banyak di media sosial.

Baca: Teror Bom Surabaya, Aktivitas Perbankan BTN Tetap Berjalan Normal

Untuk itu, ia meminta partisipasi dari masyarakat untuk melaporkan adanya akun atau konten-konten yang bersifat negatif. Ia juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial. "Artinya jangan sembarang mengirim konten negatif karena jejak digital akan tercatat," tutur Rudiantara.

Ihwal pemberantasan konten negatif terkait terorisme, Facebook Indonesia mengatakan telah menutup ribuan konten radikalisme yang terkait bom Surabaya. Public Policy Lead Facebook Indonesia, Ruben Hattari menyebut 472 di antaranya ditutup berdasarkan perintah dari Rudiantara.

"Itu angka selama dua hari pasca pengeboman di Surabaya," kata Ruben di kantor Facebook, Jakarta, Jumat, 18 Mei 2018. Namun, kata Ruben, konten radikalisme yang dihapus Facebook sudah ribuan. Ia enggan menyebutkan angka pastinya.

Advertising
Advertising

Ruben mengatakan, Facebook akan menutup konten-konten yang bermuatan kekerasan, radikalisme, dan korban sebuah tragedi. Menurut Ruben, penutupan tersebut selain ada laporan dari masyarakat dan pemerintah, Facebook juga memiliki tim yang melakukan pengecekkan.

Ada dua kategori dalam konten yang akan ditindak oleh Facebook. Ruben berujar, jika konten tersebut disebar oleh akun, maka konten tersebut akan diblokir. "Kalau ternyata resharing, yang kita lakukan akan ditandai dengan disturbing content," tutur dia.

ADAM PRIREZA | CHITRA PARAMAESTI

Berita terkait

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

9 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

9 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

33 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

34 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

40 hari lalu

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono, mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembaharuan Perpres RAN PE bisa berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

55 hari lalu

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

Program Desa Siapsiaga merupakan pelibatan semua unsur masyarakat di desa dalam mencegah terorisme.

Baca Selengkapnya

Tabrak Satu Keluarga Muslim Hingga Tewas, Pria Kanada Dihukum Seumur Hidup

23 Februari 2024

Tabrak Satu Keluarga Muslim Hingga Tewas, Pria Kanada Dihukum Seumur Hidup

Seorang pria Kanada pada Kamis dihukum seumur hidup setelah menabrak hingga tewas empat anggota keluarga Muslim pada 2021

Baca Selengkapnya