Naikkan Suku Bunga, BI: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bakal Turun

Jumat, 18 Mei 2018 09:41 WIB

Pertumbuhan Ekonomi 2018 Bergerak ke Level 5,3 Persen

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo memperkirakan keputusan bank sentral menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,4 persen akan mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini. "Kenaikan suku bunga ini tentu mengubah proyeksi BI terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini," ujar Dody di kantornya, Kamis malam, 17 Mei 2018.

Namun, sampai saat ini, menurut Dody, BI masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran yang sama dari proyeksi sebelumnya. "Meski ada perubahan suku bunga 25 bps, kami masih tetap menghitung untuk outlook pertumbuhan masih dalam level 5,1 persen-5,5 persen. Mungkin hanya slightly turun dari proyeksi sebelum adanya policy rate," tuturnya.

Baca: Teror Bom, Standard Chartered: Pertumbuhan Ekonomi Tak Terganggu

Sementara itu, Dody optimistis pertumbuhan investasi tidak akan terpengaruh oleh kenaikan suku bunga. "Kami cukup optimistis dari sisi investasi," ucapnya. Begitu pun dari sisi konsumsi rumah tangga, Dody optimistis konsumsi akan meningkat dengan adanya momentum Ramadan, Lebaran, dan Asian Games 2018 yang berturut-turut terjadi hingga September 2018. "Baik investasi maupun konsumsi masyarakat akan mendorong permintaan domestik yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi," katanya.

Selain itu, peningkatan investasi dan konsumsi diproyeksikan memberikan dampak positif terhadap neraca transaksi berjalan. "Untuk itu, kami akan terus menjaga momentum ini untuk pertumbuhan ekonomi," ucap Dody.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro memperkirakan sejumlah teror bom yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur, tidak akan terlalu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Saya percaya masyarakat di Indonesia sudah matang dan hal itu tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang kami prediksikan memang akan terjadi peningkatan," ujar Rino di Jakarta, Senin, 14 Mei 2018.

Pernyataan ini merespons terjadinya serangkaian teror bom yang dimulai dari ledakan di tiga gereja di Surabaya, Ahad pagi, 13 Mei 2018. Tiga gereja yang menjadi sasaran bom bunuh diri itu adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel; Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro; dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Jalan Raya Arjuna.

Lebih jauh, Rino juga optimistis aksi teror tersebut tidak akan menimbulkan kemunduran (setback) atau penurunan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, fundamental ekonomi Indonesia saat ini dinilai cukup baik. "Bagi para pelaku usaha, harus resilient terhadap ini," tuturnya.

ANTARA

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

29 menit lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

14 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

23 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

23 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya