Cara Budi Waseso Putus Rantai Mafia Beras Menjelang Ramadan 2018

Senin, 14 Mei 2018 15:05 WIB

Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso (tengah) saat berdiskusi dengan awak media di kantornya, Jalan Jend. Gatot Subroto, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin, 14 Mei 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso alias Buwas berencana mendistribusikan beras medium dalam bentuk kemasan (sachet). Buwas meyakini cara itu dapat memotong mafia yang kerap memborong beras menjelang Ramadan.

"Pasti (akan kurangi mafia beras). Saya kira besar, tapi saya tidak mau kira-kira (persentase berkurangnya)," kata Buwas di kantornya, Jalan Jend. Gatot Subroto, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin, 14 Mei 2018.

Baca juga: Dirut Bulog Budi Waseso Komentari Soal Bom Surabaya

Buwas merencanakan beras medium kemasan berukuran 250 gram. Dia tak menyebutkan harga jualnya. Namun, Buwas mengandaikan bila sekilo atau seribu gram beras Rp 9 ribu, maka akan dibagi menjadi empat dengan kuantitas 250 gram. Jika dihitung, beras medium akan dijual Rp 2.250 per kemasan 250 gram.

Buwas menyatakan, beras harus tersalurkan dan sampai ke masyarakat tingkat terbawah. Salah satunya dengan menyalurkan beras ke warung-warung di wilayah. Mantan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu mencontohkan komoditas lain seperti kopi yang tersedia di warung perkotaan hingga pelosok.

Inovasi beras kemasan juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan meminimalkan kelangkaan beras. Adapun Buwas tak ingin penyaluran beras melalui pihak ketiga. "Ke depan beras itu di mana-mana. Jadi tidak ada rawan beras, tidak ada rawan nasi," ujar Buwas.

Buwas mengatakan tetap akan memperhatikan kualitas beras kemasan. Dia bersama dengan jajaran direksi Bulog sedang memikirkan konsep beras kemasan yang bisa awet bermutu.

Sebelumnya, Buwas menyampaikan, sindikat penyimpangan dalam tata niaga beras sekarang ini sedang dipetakan melalui Satuan Tugas (Satgas) pangan yang dibentuk Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Dia menilai masalah perberasan selama ini adalah masalah mendasar dari seluruh masyarakat Indonesia karena tingkat kebutuhan akan komoditas tersebut sangat tinggi.

Karena itu, kata Budi Waseso, tata niaga perberasan khususnya antara petani dengan penjual itu seharusnya sama-sama diuntungkan. Begitu juga dari sisi pembeli, juga tidak rugi dengan harga beras yang tinggi.

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

13 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

1 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

8 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

9 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

17 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

18 hari lalu

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.

Baca Selengkapnya

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

20 hari lalu

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

Besok diprediksi bakal menjadi puncak arus balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

20 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya

Keutamaan Puasa Syawal, Pahala 6 Hari Puasa Setara Puasa Setahun

22 hari lalu

Keutamaan Puasa Syawal, Pahala 6 Hari Puasa Setara Puasa Setahun

Umat muslim yang melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari akan mendapatkan pahala setara puasa setahun.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

22 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya