Redam Dampak Gejolak Global, Ini Lima Strategi Bank Indonesia

Jumat, 11 Mei 2018 21:00 WIB

Aktivitas penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. Nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36% di Rp14.052 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/5/2018). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan Bank Indonesia telah siap untuk mengatasi dampak dari gejolak pasar global yang saat ini terjadi. Ia pun mengutarakan lima langkah stabilisasi yang akan dan tengah dilakukan BI.

"BI akan merespon kondisi perekonomian Indonesia dengan lima langkah stabilisasi," tutur dia saat konferensi pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 11 Mei 2018.

Pertama, kata Agus, adalah bahwa BI akan selalu berada di pasar, khususnya saat pasar global masih bergejolak. Tujuannya adalah untuk menjaga kenyamanan pasar serta likuiditas dalam jumlah yang memadai, baik itu valas maupun rupiah.

Kemudian, Agus menyebut bahwa BI akan terus memantau kondisi perkembangan perekonomian global, serta dampaknya terhadap Indonesia. Ia juga mengatakan BI akan menyiapkan benteng pertahanan perekonomian baris kedua bersama bank sentral maupun lembaga internasional lainnya.\

Simak: Ketidakspastian Global, BI Dorong Stabilisasi Ekonomi Makro ASEAN

Advertising
Advertising

Langkah selanjutnya menurut Agus adalah dengan membuka opsi untuk melakukan penyesuaian suku bunga acuan melalui BI 7-Days Reverse Repo Rate (7-DRRR).

"Penyesuaian BI 7-DRRR akan diambil secara hati-hati dan terukur. Tujuanya untuk memastikan stabilitas dalam mendukung kesinambungan ekonomi Indonesia," ujar dia.

Terakhir, Bank Indonesia, kata Agus, akan tetap menjaga koordinasi dengan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan, dan lembaga penjaga simpanan untuk bersama-sama menjaga berjalannya transaksi dan menjaga inflasi.

Seperti diketahui sebelumnya, akibat bergejolaknya pasar global, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah melebihi batas psikologisnya, yaitu Rp 14.000. Pada hari ini, nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp 14.073 per dolar AS.

Gejolak itu sendiri diakibatkan oleh beberapa hal, seperti rencana bank sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunganya, ketegangan dunia perdagangan antara AS dan Tiongkok, serta Presiden Donald Trump yang membatalakan perjanjian nuklirnya dengan Iran.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

19 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

20 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya