TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menghadiri pertemuan tahunan tingkat Gubenur Bank Sentral dan Menteri Keuangan negara ASEAN pada 6 April lalu di Singapura. Pertemuan tersebut mengangkat tema Resillience and Innovation. “Bank Indonesia mendukung rencana aksi strategis untuk menciptakan sektor keuangan kawasan yang stabil, terintegrasi, dan inklusif,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 April 2018.
Agus mengatakan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN menggarisbawahi pentingnya menjaga kestabilan ekonomi makro dan resiliensi sistem keuangan di kawasan. Khususnya di tengah masih tingginya ketidakpastian global serta perkembangan inovasi teknologi di sektor keuangan.
Baca: Di Pertemuan ASEAN, Sri Mulyani Ceritakan Geliat Infrastruktur RI
Untuk menjaga ketahanan kawasan dalam menghadapi risiko cyber, kata Agus, Gubernur dan Menteri Keuangan ASEAN sepakat untuk meningkatkan awareness serta kapabilitas masing-masing negara anggota. Sehingga mampu secara efektif memfasilitasi perkembangan teknologi keuangan secara bertahap sejalan dengan kesiapan masing-masing negara ASEAN. “ Kita menghadapi tantangan inovasi jasa keuangan baru pada inklusi keuangan dan sistem pembayaran,” tutur Agus.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF), World Bank (WB), Asian Development Bank (ADB), serta ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) sebagai partner ASEAN.
Menurut Agus dengan diadakan pertemuan tersebut, banyak pandangan dan pemahaman baru mengenai ekonomi global dan regional. “Di tengah situasi tersebut, negara-negara anggota ASEAN semakin dituntut untuk lebih waspada dan adaptif dalam menjaga stabilitas keuangan,” ujar Agus.
Agus menuturkan, komitmen dan koordinasi yang kuat antar negara ASEAN dan lembaga terkait diharapkan dapat mendukung pencapaian integrasi keuangan. Hal tersebut juga sesuai kerangka masyarakat ekonomi ASEAN 2025 serta rencana aksi strategis. Lebih jauh Agus berharap manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan secara merata dan berkelanjutan oleh seluruh masyarakat ASEAN.