Rupiah Terperosok, BI Ancang-ancang Menaikkan Suku Bunga Acuan

Reporter

Zara Amelia

Editor

Martha Warta

Jumat, 11 Mei 2018 11:29 WIB

(ki-ka) Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman Zainal, Gubernur BI Agus Martowardojo, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto, dan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Doddy Zulverdi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, 26 April 2018. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mengeluarkan ancang-ancang menaikkan suku bunga acuan melalui 7-Day Reverse Repo setelah rupiah terperosok selama Mei 2018 akibat menguatnya dolar Amerika Serikat. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan kebijakan tersebut.

“Respons kebijakan tersebut akan dijalankan secara konsisten dan pre-emptive untuk memastikan keberlangsungan stabilitas,” kata Agus, melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, pada Jumat, 11 Mei 2018.

Baca: Rupiah Tembus Rp 14 Ribu, Money Changer Diserbu Pengunjung

Selain itu, kata Agus, BI akan konsisten mendorong berjalannya mekanisme pasar secara efektif dan efisien. Dengan demikian, ketersediaan likuiditas, baik di pasar valuta asing maupun pasar uang, tetap terjaga dengan baik. Operasi moneter di pasar valuta asing juga tetap akan dilakukan untuk meminimalkan volatilitas nilai tukar agar keyakinan pelaku ekonomi dapat dipastikan tetap terjaga.

“Operasi moneter di pasar uang akan terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan likuiditas rupiah yang memadai dan terjaganya stabilitas suku bunga di pasar uang, dalam koridor yang sejalan dengan stance kebijakan moneter Bank Indonesia,” ucap Agus.

Advertising
Advertising

Langkah lain, kata Agus, adalah memperkuat kolaborasi dengan otoritas terkait dan industri keuangan, terutama asosiasi, untuk memperdalam dan mengoptimalkan price discovery di pasar valuta asing dan pasar uang. Hal itu termasuk melalui penambahan variasi instrumen, penguatan infrastruktur pasar keuangan, dan memperkuat kredibilitas suku bunga acuan pasar (market reference rate).

BI juga akan memantapkan koordinasi dengan pemerintah untuk memastikan terjaganya inflasi sesuai dengan sasaran. Koordinasi tersebut juga untuk memastikan berjalannya reformasi struktural secara efektif, yang memperkuat struktur neraca transaksi berjalan dan neraca modal. Selain itu, BI akan meneken berbagai kebijakan struktural lain untuk meningkatkan daya saing perekonomian.

Perekonomian Indonesia tengah diterpa tantangan global. Terutama siklus peningkatan suku bunga di Amerika Serikat, meningkatnya harga minyak dunia, serta menguatnya risiko geopolitik. Hal itu terimbas dari meningkatnya tensi sengketa dagang Amerika Serikat-Cina serta pembatalan kesepakatan nuklir Amerika-Iran. Deretan peristiwa tersebut mengakibatkan dolar Amerika semakin menguat terhadap semua mata uang dunia, termasuk rupiah.

Per 9 Mei 2018, rupiah melemah 1,2 persen, bath Thailand 1,76 persen, dan lira Turki 5,27 persen selama Mei 2018. Sementara itu, sepanjang 2018, rupiah melemah 3,67 persen, peso Filipina 4,04 persen, rupee India 5,6 persen, real Brasil 7,9 persen, rubel Rusia 8,84 persen, dan lira Turki 11,42 persen.

Menurut Agus, melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir tersebut sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini.

“Terkait hal tersebut, dan melihat masih besarnya potensi tantangan dari kondisi global yang dapat berpotensi mengganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah panjang, BI akan secara tegas dan konsisten mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter pada terciptanya stabilitas,” ucap Agus menanggapi rupiah.

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

5 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

8 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya