Dengarkan Keluhan Sopir Truk di Istana, Begini Reaksi Jokowi

Reporter

Friski Riana

Editor

Martha Warta

Selasa, 8 Mei 2018 11:45 WIB

Presiden Jokowi (kedua kiri) menyalami pengemudi angkutan barang seusai bersilaturahmi di Istana Negara, Jakarta, 8 Mei 2018. Presiden menerima 70 perwakilan pengemudi angkutan barang se-Indonesia. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkejut mendengar keluhan soal pungutan liar yang dialami para pengemudi truk angkutan barang. Jokowi bahkan sampai menggeleng-gelengkan kepalanya ketika mendengar banyaknya lokasi keberadaan pungli dari salah seorang pengemudi truk lintas Sumatera.

"Oh, masih (ada pungli). Masih banyak? Apa tambah banyak? Oke, menjadi catatan masih ada pungli," kata Jokowi saat melakukan pertemuan dengan pengemudi truk di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.

Sejumlah pengemudi truk pun menyampaikan bahwa pungli umumnya dilakukan oleh sekelompok preman di sejumlah jalur lintas Sumatera, Jakarta, dan Jawa. Di jalur lintas Sumatera, seorang pengemudi truk mengatakan daerah paling rawan pungli berada di wilayah Jambi sampai ke Medan. Di lintas timur Sumatera, pungli banyak terjadi di kawasan Mesuji, Lampung.

Baca: Perdana Menteri Cina Minta Jokowi Izinkan Jeruk Mandarin Masuk

Pengemudi truk lainnya pun ikut menimpali. Ia mengatakan jalur lintas timur Sumatera yang paling rawan premanisme dimulai di Aceh hingga Medan, lalu Medan hingga Pekanbaru. Menurut dia, banyak pengemudi truk yang kendaraannya dibakar oleh para preman.

Advertising
Advertising

Bahkan, di kawasan Sumatera Selatan, pengemudi truk mengungkapkan adanya modus preman berkedok rumah makan. Preman tersebut memberikan cap stempel pada badan truk yang melintas, terutama di kawasan Bedeng Seng. "Kalau kami lewat saja, kami enggak ngapa-ngapain, lewat di warung wajib bayar. Kalau enggak bayar, kaca pecah. Kalau enggak kaca pecah, gorok leher atau ranjau paku. Ban kita disobek," kata pengemudi tersebut.

Jokowi kemudian bertanya jumlah pungutan yang diminta preman berkedok rumah makan tersebut. Pengemudi truk itu pun mengungkapkan bahwa jumlah yang harus dibayar kepada preman bervariasi, mulai Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta. Selain itu, pengemudi truk yang melintasi Kota Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Hilir, diminta membayar sejumlah uang. "Setelah selesai, mobil kita dicat, dibikin merek dia. Gajah Oling, cap pengawalan," ujarnya.

Pengemudi truk juga menyebutkan sejumlah merek yang distempel di kendaraan mereka, misalnya dari Aceh ada cap RPAD, sedangkan di Medan ada cap PSDS, ADS, KR, dan Sinar Toba. Kemudian ada cap APPK, HJL atau Harimau Jalan, dan SBN. Adapun di kawasan Jakarta, khususnya Marunda, diberi cap TRK dan HCP. Jokowi pun sampai heran. "Banyak banget gitu," ucap Jokowi. Pengemudi truk itu pun menimpali. "Enggak terhitung, Pak."

Jokowi menuturkan sudah menangkap aspirasi tersebut. Ia mengatakan segera menindaklanjuti keluhan para pengemudi agar mereka bisa berkendara dengan lancar, aman, dan nyaman. "Saya kaget hari ini ternyata banyak cap. Saya juga enggak tahu cap itu apa, baru dikasih tahu. Saya perintahkan langsung untuk segera dioperasi," kata Jokowi.

Berita terkait

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

5 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

6 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

9 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

9 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

10 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

10 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

13 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya