Pegawai Garuda Tuntut Direktur SDM Dicopot, Ini Kata Manajemen

Kamis, 3 Mei 2018 09:00 WIB

Ilustrasi Garuda Indonesia. TEMPO/Tony Hartawa

TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Henki Heriandono menanggapi beberapa tuntutan yang dikemukakan Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga). Dia mengatakan tuntutan tersebut merupakan hak karyawan.

Atas tuntutan digantinya Direktur Personalia, Henki mengatakan penentuan susunan dan struktur direksi Garuda Indonesia merupakan kewenangan penuh pemegang saham dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Dia menjelaskan, pemegang saham juga telah mengakomodasi tuntutan Serikat Karyawan sebelumnya terkait dengan pengurangan jumlah direktur.

Baca: Ancam Mogok, Karyawan Garuda Tuntut Direktur Personalia Dicopot

Menurut Henki, penyesuaian susunan direksi yang diputuskan pada rapat umum pemegang saham 2018 tersebut untuk mempertimbangkan tantangan bisnis yang ada. Lalu, menyesuaikan dengan volume bisnis perusahaan yang terus meningkat sejalan dengan ekspansi bisnis yang dijalankan perusahaan.

Henki menjelaskan, tuntutan karyawan dimulai dari kinerja keuangan yang menjadi sorotan. Menurut dia, Garuda telah berhasil menekan tren kerugian dari US$ 99,1 juta pada kuartal pertama 2017 menjadi US$ 38,9 juta pada kuartal kedua 2017.

Advertising
Advertising

Selain itu, ucap Henki, Garuda Indonesia telah berhasil membukukan laba operasi sebesar US$ 61,9 juta pada periode kuartal ketiga 2017. “Jumlah itu naik 216,1 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” ujarnya.

“Hal tersebut menjadi prioritas manajemen sebagai bagian dari upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 2 Mei 2018.

Sebelumnya, Sekarga menuntut diadakannya mediasi antara karyawan dan direksi PT Garuda. Mereka menganggap kerugian hingga US$ 213.389.678 pada 2017 disebabkan oleh kegagalan direksi dalam mengelola perusahaan.

Ketua Umum Sekarga Ahmad Irfan Nasution menyatakan ada tiga permasalahan internal yang berdampak pada pelayanan terhadap pelanggan. "Yaitu masalah operasional, keuangan, dan hubungan industrial," katanya.

Selain itu, Corporate Affairs Asosiasi Pilot Garuda Kapten Eric Ferdinand menjelaskan, pergantian direktur tersebut didasari oleh anggapan karyawan terhadap beberapa orang direktur Garuda yang tidak mengerti permasalahan perusahaan.

Eric menjelaskan, ada sekitar 1.500 pilot yang tergabung dalam asosiasi tersebut. Jika permintaan mereka tidak ditanggapi, mereka akan melakukan mogok kerja.

Baca berita tentang Garuda lain di Tempo.co.

Berita terkait

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

4 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

6 hari lalu

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

Jamaah calon haji asal Indonesia ini bakal diangkut menggunakan 14 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing dan Airbus

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

13 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

14 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

15 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

19 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

19 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

40 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 3 April 2024 dimulai dengan sederet kasus yang menyeret Robert Bonosusatya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dampak Jokowi Minta Desain Istana Wapres Direvisi, Menaker Ingatkan THR Cair H-7 Lebaran

14 Maret 2024

Terpopuler: Dampak Jokowi Minta Desain Istana Wapres Direvisi, Menaker Ingatkan THR Cair H-7 Lebaran

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Rabu, 13 Maret 2024, dimulai dari instruksi Presiden Jokowi agar desain istana Wapres di IKN direvisi.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

11 Maret 2024

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya