Rupiah Melemah, BPS: Inflasi Akibat Impor Pangan Belum Terlihat

Rabu, 2 Mei 2018 14:47 WIB

Sistem Tata Niaga Impor Produk Pangan Diubah

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti mengatakan pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kepada produk-produk pangan impor masih kecil. Ia mencontohkan kenaikan harga bahan pangan impor seperti kedelai, terigu, jagung belum mempengaruhi laju inflasi.

"Pada paket komoditas Indeks Harga Konsumen memang masih kecil kalau untuk bahan pangan kedelai, terigu, jagung, itu masih kecil pengaruhnya," ujar Yunita saat jumpa pers di Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018.

Baca: Rupiah Diprediksi Melemah hingga Rp 14.000 per dolar AS

Sementara itu, kata Yunita, pengaruh pelemahan rupiah terhadap produk impor nonpangan masih belum terlihat. "Karena memang nilai tukar cenderung turun walau beberapa poin, jadi tidak terlalu mengkhawatirkan seperti isu yang berkembang bisa sampai Rp 14.000," ucapnya.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada Rabu kembali melemah menjadi Rp 13.936 per dolar AS dibandingkan Senin lalu yang sempat menguat Rp 13.877 per dolar AS.

Advertising
Advertising

Laju inflasi April 2018 tercatat 0,1 persen, sedikit tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 0,09 persen dan juga dibandingkan April 2016 yang mengalami deflasi 0,45 persen.

Pada April, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,26 persen. Komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain beras, ikan segar, cabai merah, bayam, kangkung, buah melon, dan cabai rawit.

Sementara itu, sebagian besar indeks kelompok pengeluaran dimana kenaikan tertinggi di kelompok sandang yaitu 0,29 persen, kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,24 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,16 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,19 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2018, antara lain bawang merah dan daging ayam ras. Selain itu bensin, tarif kontrak rumah, telur ayam ras, tomat sayur, jeruk, pisang, rokok kretek filter, dan emas perhiasan.

Baca berita tentang rupiah lainnya di Tempo.co

ANTARA

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

5 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

5 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

8 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

13 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

13 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

14 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

19 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

1 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

1 hari lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya