Ketua DPR Sebut Perusahaan OTT Sulit Ditarik Pajak Karena..

Jumat, 27 April 2018 16:02 WIB

Bambang Soesatyo. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menyebutkan pemerintah harus membidik perusahaan penyedia layanan over the top (OTT) asal Amerika Serikat lainnya seperti Twitter dan Facebook untuk membayar kewajiban pajaknya di Indonesia. Hal ini dilakukan setelah pemerintah berhasil menarik pajak raksasa penyedia layanan OTT, Google.

Bambang menyatakan, Google telah menyetorkan pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan sekitar Rp 450 miliar. Dari nilai tersebut, dia memperkirakan Google bisa meraup pendapatan sebesar Rp 5 triliun dari Indonesia dengan keuntungan Rp 1,6 triliun.

Baca: Rudiantara Pastikan Data Wajib Pajak di Teknologi Blockchain Aman

Menurut Bambang yang merupakan politikus Golkar itu, raksasa internet seperti Twitter dan Facebook pun berpotensi meraup penghasilan sebesar Google. "Namun, ini tidak mudah karena mereka masih berkelit terhadap peraturan hukum yang ada di Indonesia," ujar Bambang melalui siaran pers, Kamis, 26 April 2018.

Ke dpan, Bambang berharap potensi pajak yang besar dari bisnis digital harus bisa masuk ke kas negara. Dia pun sepakat dengan usulan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) agar DPR merancang RUU tentang Media Sosial.

Advertising
Advertising

Lewat beleid itu, penyedia OTT bisa dijatuhkan sanksi kala tidak mampu melindungi data pengguna, memproses hukum pihak yang mencuri ataupun menyalahgunakan data pengguna, serta membayar pajak. "Usulan dari PWI atas lahirnya UU Media Sosial saya kira bisa menjadi jawaban atas berbagai kegelisahan dan keprihatinan yang kini sedang kita rasakan," kata Bambang. Ia menyatakan akan minta Badan Keahlian Dewan untuk membuat kajian yang mendalam soal ini.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemungutan pajak dari pihak Google membutuhkan proses yang cukup panjang. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan disebutkan telah melakukan berbagai macam negosiasi menyangkut cara untuk memungut pajak Google dengan menggunakan prinsip perpajakan.

Sri Mulyani mengatakan selesainya permasalahan perpajakan dengan Google menjadi langkah awal yang baik. Ia berharap institusi lain juga patuh perihal pajak. “Dengan settlement yang bisa dicapai, paling tidak ini memberikan suatu langkah awal dan reference yang bisa kita gunakan untuk institusi lain,” kata dia, awal Desember tahun lalu.

BISNIS

Berita terkait

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

17 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

18 jam lalu

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

Di Indonesia jika presiden terpilih Prabowo Subianto setuju bisa diformalkan melalui Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Presiden.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

21 jam lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

2 hari lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

3 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

3 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

3 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

3 hari lalu

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

TransTrack menyediakan berbagai inovasi teknologi untuk berbagai kebutuhan manajemen operasional armada transportasi.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

3 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya