Pemerintah Diminta Tak Berakrobat Tentukan Dirut Bulog Baru

Rabu, 25 April 2018 08:15 WIB

Stok beras di gudang Bulog Jakarta.(dok.Kementan)

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kalangan berharap pemerintah tak berakrobat dalam menentukan pemimpin baru Perusahaan Umum Bulog. Peran perusahaan tata niaga beras ini dinilai sangat sentral sehingga memerlukan manajemen yang profesional.

“Peran Bulog cukup penting. Selain perlu menguasai manajerial dan logistik, direksi Bulog harus paham urusan ekonomi dan pangan,” kata Direktur Eksekutif Institute of Development for Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, Selasa, 24 April 2018.

Enny berharap pemerintah mempunyai alasan yang konkret jika jadi merombak direksi Bulog. Pencopotan dan pemilihan direktur badan usaha milik negara tak sepatutnya kental dengan nuansa politik. “Ini bisa menurunkan kepercayaan pelaku usaha,” ucapnya.

Di tengah kabar rencana pencopotan Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, santer beredar nama Budi Waseso sebagai calon bos baru. Budi adalah mantan Kepala Badan Narkotika Nasional yang belum lama ini pensiun dari Kepolisian RI dengan pangkat terakhir komisaris jenderal.

Baca juga: Bulog Pastikan Impor Beras Tak Lebih Dari 500 Ribu Ton

Budi Waseso tak merespons upaya permintaan konfirmasi Tempo tentang kabar ini. Ketika dimintai konfirmasi tentang kabar pencalonan Budi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno memastikan hingga kini Tim Penilai Akhir belum membahas calon Direktur Bulog yang baru.

Advertising
Advertising

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyatakan belum mengetahui ihwal pencalonan Budi Waseso. Walau begitu, dia menilai mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI itu sebagai sosok pekerja keras. “Bulog beda lagi dengan hukum. Tapi, kalau mau belajar dan bekerja keras di bidang bisnis, tentu dapat dilakukan dengan baik,” tutur Kalla, kemarin.

Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan, Said Abdullah, mengatakan siapa pun bos Bulog pasti kesulitan mengelola perusahaan ini. “Bulog tak bisa berinisiatif apa-apa, hanya bergantung pada kebijakan dan anggaran negara,” ucapnya. Dia menilai masalah kelembagaan dan kewenangan Bulog yang seharusnya perlu dibenahi.

ADITYA BUDIMAN | AHMAD FAIZ | ANDI IBNU

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

11 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

2 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

4 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

4 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

13 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

14 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

14 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya