BMKG: Waktu Mudik Lebaran Berbarengan dengan Musim Kemarau
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 14 April 2018 11:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan Kementerian Perhubungan mengantisipasi dampak musim kemarau yang akan tiba bertepatan dengan arus mudik Lebaran pada Juni mendatang. BMKG memperkirakan suhu akan mencapai 30 derajat, terutama di daerah lintang utara.
"Harus diantisipasi hawa yang cukup panas hingga debu di sepanjang rute perjalanan mudik," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2018 di kantor Kementerian Perhubungan, Jumat, 13 April 2018.
Baca: Amankan Arus Mudik Lebaran, Waktu Truk Masuk Tol Bakal Dibatasi
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan segala kemungkinan yang tidak menguntungkan akan dibahas paling lambat dalam dua pekan sebelum arus mudik Lebaran dimulai. "Untuk mengantisipasi jalan yang berdebu, akan disiapkan truk-truk tangki air," ujarnya.
Dalam mengantisipasi perubahan cuaca saat arus mudik Lebaran 2018, BMKG juga sudah menyiapkan fitur khusus bernama Nasional Digital Forecasting, yang presisinya sampai ke tingkat kecamatan dan berkapasitas meng-update dalam tiga jam sekali. Fitur tersebut akan memberikan peringatan dini terkait dengan perubahan cuaca kepada para pemudik. Sedangkan untuk memantau gelombang laut, khususnya di sekitar Pelabuhan Merak, BMKG akan menyiapkan radar khusus untuk memantau perubahan cuaca.
Hari Raya Idul Fitri 2018 atau Lebaran 2018 akan jatuh pada 15-16 Juni 2018. Puncak arus mudik Lebaran 2018 diprediksi terjadi pada H-3, yakni pada 12 Juni 2018. Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+3, 19 Juni 2018, atau hari terakhir cuti bersama.