Soal Blokir Facebook, Menkominfo Rudiantara Tunggu Perkembangan

Kamis, 12 April 2018 15:40 WIB

Menkominfo Rudiantara didampingi Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah (kiri) menyampaikan keterangan terkait registrasi dan pengamanan data konsumen telko pada rapat kerja dengan Komisi I di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 19 Maret 2018. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara masih menunggu perkembangan dari Facebook sebelum menutup sementara kegiatan operasionalnya.

"Ya nanti kita lihatlah perkembangan, kalau memburuk ya akan kami lakukan," kata Rudiantara di Ballroom Telkomsel Smart Office, Jakarta Selatan, Kamis, 12 April 2018.

Baca juga: Facebook Belum Jawab SP II, Menteri Rudiantara: Tak Ada Deadline

Facebook mengakui kebocoran data 87 juta akun yang juga meliputi pengguna di Indonesia. Jumlahnya diperkirakan mencapai 1 juta akun, tak jauh dari pencurian data pengguna Facebook di Filipina yang mencapai 1,1 juta akun. Akibatnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika memanggil dan mengirimkan surat peringatan ke perwakilan Facebook.

Rudiantara mengatakan, melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 Tahun 2016, pemerintah bisa mengambil tiga kebijakan atas kasus Facebook. Kebijakan itu meliputi memberi teguran lisan, teguran tulisan dan terakhir, dan melakukan penutupan operasi sementara.

Saat ini, kementerian sedang menunggu balasan dari Facebook atas Surat Peringatan tertulis kedua (SP II) yang dikirim pada Selasa, 10 April 2018 itu. Rudiantara mengatakan tidak ada batas waktu untuk SP II itu. "Tidak perlu deadline tanggal, kita punya kebijakan yang fleksibel," katanya.

Dikirimnya SP II karena jawaban Facebook atas SP I dinilai tidak memuaskan. Rudiantara mengatakan balasan pertama yang dijawab oleh Facebook Irlandia hanya berisi pemberitahuan bahwa Cambridge Analytica sudah tidak beroperasi di platform Facebook.

"Yang kami minta kan semua yang mirip Cambridge Analytica harus shutdown," kata Rudiantara. Menurut dia salah satu kuis sejenis Cambridge Analytica yang ditemukan adalah Cube You.

Pengiriman SP II menurut Rudiantara juga dilakukan untuk meminta update pengguna Facebook di Indonesia yang datanya disalahgunakan. Dari balasan SP I, Facebook mengatakan lebih dari 1 juta penggunanya di Indonesia menjadi korban.

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

12 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

19 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

31 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

33 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

38 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

38 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

39 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

41 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

52 hari lalu

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.

Baca Selengkapnya

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

52 hari lalu

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.

Baca Selengkapnya