Ojek Online Mengeluh: Kami Korban Perang Tarif Grab dan Go-Jek

Rabu, 11 April 2018 15:12 WIB

Sejumlah eks pengemudi ojek online Uber mendaftarkan diri menjadi pengemudi ojek online Grab di GOR Benhil, Jakarta Pusat, 6 April 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perkumpulan Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia (PPT JDI) Igun Wicaksono mengatakan, saat ini, pengemudi ojek online menjadi korban perang tarif antara Grab dan Go-Jek.

Saat ini, Igun melanjutkan, yang terjadi adalah kedua aplikator yang saling berlomba menyajikan tarif paling murah. Dampaknya, Igun mengklaim penghasilan para pengemudi saat ini jauh berkurang.

"Otomatis, semakin rendah tarif yang ditetapkan aplikator, maka pendapatan kami semakin berkurang. Sangat tidak memadai saat inilah," tuturnya saat dihubungi Rabu, 11 April 2018.

Bahkan Igun juga mengklaim banyak pengemudi yang kesusahan untuk sekadar menservis sepeda motor. Sebab, pendapatan mereka sudah habis untuk biaya operasional di jalan.

Baca juga: KPPU Pantau Bisnis Grab Pasca Akuisisi Uber

Advertising
Advertising

Para pengemudi ojek online menuntut kenaikan tarif, dari semula Rp 1.600 per kilometer menjadi Rp 4.000 per kilometer sebagai batas atas. Sementara batas bawahnya Rp 3.000. Hal tersebut, kata Igun, merupakan saran dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha saat mediasi dengan pengemudi ojek online pada Maret lalu.

Igun menuturkan kenaikan tarif yang mereka minta tidak seluruhnya dibebankan kepada pelanggan. Ia meminta tetap diberlakukan harga normal kepada penumpang, sementara selisihnya disubsidi aplikator.

"Aplikator kan dapat profit tidak dari tarif perjalanan saja. Dari download data saja, mereka sudah dapat rupiah. Ya, subsidilah kami ini para pengemudi," tuturnya.

Persoalan tarif jasa ojek online bermula dari aksi unjuk rasa pengemudi Go-jek dan Grab di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Maret 2018. Mereka menuntut tarif ojek online Rp 1.600 per kilometer dinaikkan menjadi Rp 4.000 per kilometer sebagai batas atas, sementara batas bawahnya Rp 3.000.

Mereka berencana kembali melakukan aksi besar-besaran secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 23 April mendatang. Sebanyak 100 ribu orang pengemudi ojek online ditargetkan berpartisipasi dalam demo yang akan digelar di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Kecilnya pendapatan pengemudi dikuatkan pula dengan penelitian yang dilakukan lembaga Prakarsa. Penelitian yang dilakukan pada 2017 itu menyatakan pengemudi ojek daring atau online memperoleh pendapatan bersih yang tidak sesuai dengan iklan perusahaan penyedia aplikasi.

Peneliti Prakarsa, Eka Afrina, mengatakan 43 persen pendapatan kotor pengemudi ojek online Rp 2-4 juta per bulan. "Jika melihat pendapatan bersihnya, sebagian besar turun 50 persen menjadi Rp 1-2 juta per bulan," ucapnya di Jakarta, Selasa, 10 April 2018.

Eka menjelaskan, pengeluaran operasional harus ditanggung sendiri pengemudi Grab ataupun Go-Jek. Dalam sebulan, mereka mengeluarkan Rp 856 ribu. Bukan hanya itu, pengemudi juga harus memiliki kendaraan sendiri yang digunakan untuk beroperasi. Nilai cicilan belum masuk dalam hitungan pengeluaran sebulan.

Yang menjadi sorotan, kini tren pendapatan ojek daring sedang mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir karena ketatnya persaingan antar-pengemudi. "Jika disamakan dengan rata-rata upah minimum di Jakarta dan Surabaya, bisa dikatakan pendapatan ojek daring di bawah standar," ujar Eka, seperti dikutip dari Bisnis.com.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

3 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

25 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

26 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

28 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

30 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

34 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

34 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

35 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

35 hari lalu

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

Dari laporan korban dugaan pemerasan oleh sopir taksi online itu, polisi bekerja sama dengan Grab untuk menangkap tersangka MI, 30 tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

36 hari lalu

Terpopuler: Grab Evaluasi SOP Pelayanan Buntut Kasus Pemerasan, Pesawat Jet Pribadi Harvey Moeis untuk Sandra Dewi

Terpopuler: Grab Indonesia evaluasi SOP pelayanan buntut kasus pemerasan, deretan barang mewah dari Harvey Moeis untuk artis Sandra Dewi.

Baca Selengkapnya