Disperindag Bogor Temukan Ratusan Dus Makarel Kalengan Bercacing

Selasa, 10 April 2018 07:25 WIB

Petugas Gabungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan dan Disperindag mengecek makanan kaleng saat Sidak Produk Ikan Makarel di Swalayan, Karanganyar, Jawa Tengah, 3 April 2018. Sidak tersebut untuk mengantisipasi peredaran produk makanan kaleng ikan makarel. ANTARA/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Bogor - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Jawa Barat menemukan ratusan dus dan kaleng makarel mengandung cacing dari sejumlah toko grosir makanan dan warung kecil saat melakukan inspeksi mendadak kemarin. "Kami melakukan penarikan sesuai dengan rilis yang dikeluarkan BPOM, terkait apakah makarel ini mengandung cacing atau tidak kami tidak tau," kata Kepala Bidang Tertib Niaga Disperindag Kota Bogor, Mangahit Sinaga, Senin, 9 April 2018.

Mangahit mengatakan peredaran makarel yang diindikasi mengandung cacing berdasarkan daftar dari BPOM tersebut kebanyakan beredar di sejumlah warung kecil dan grosir makanan di pasar. Sedangkan untuk supermarket sudah tidak menarik semua. "Pasar modern sudah ditarik, ini masih ditemukan di toko kecil dan tradisional," katanya.

Baca: BPOM Klaim Ikan Makarel yang Beredar Saat Ini Aman Dikonsumsi

Sidak yang dilakukan Dipserindag Kota Bogor adalah menindaklanjuti surat edaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pusat yang mensinyalir beredar ikan makarel kaleng mengandung parasit cacing. Sidak melibatkan tim gabungan dari Disperindag, Kepolisian, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan pangan dan Dinas Pertanian.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan pengawasan dengan inspeksi mendadak ke sejumlah lokasi, menyasar toko kecil, toko grosir dan pasar modern. Hasil sidak disita 100 dus ikan makarel dari toko grosir dan 100 kaleng dari warung kecil.

Advertising
Advertising

Sidang menyasar ke pasar modern, pasar tradisional dan supermarket atau minimarket yang ada di wilayah Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Tengah, Tanah Sareal, Bogor Barat dan Bogor Selatan.

Kepala Bidang Sarana dan Komoditi perdagangan Disperindag Kota Bogor Tedy Sutiadi menjelaskan pengawasan dilakukan sebagai perlindungan bagi konsumen, bukti pemerintah hadir tidak ingin masyarakat selaku konsumen mendapat bahan pangan yang tidak higienis atau yang terbukti berbahaya bagi kesehatan.

"Hasil yang ditemukan tim pertama, tidak ditemukan ikan kaleng yang disinyalir mengandung cacing. Hasil ini diketahui setelah tim mencocokan produk ikan kaleng yang disinyalir mengandung cacing," kata Tedy.

Sedangkan tim kedua menyita 100 dus dan kemudian langsung dilakukan penyegelan di gudang tempat ditemukan ikan kaleng terindikasi mengandung cacing sesuai rilis BPOM. "Sudah jelas dalam temuan tersebut dilarang untuk dijual sesuai dengan kode BPOM yang telah diedarkan dengan merek Botan Makarel Saos Tomat (Kode BPOM : MD 543913001464)," kata Mangahit.

Menurut Mangahit, barang bukti masih tersimpan di toko tersebut karena pihaknya kesulitan untuk membawanya. Sebagai tindaklanjut, pihaknya sedang koordinasi dengan BPOM Provinsi Jawa barat untuk langkah selanjutnya. "Sementara ini, baru yang 100 dus terdiri atas 36 dus kecil dan 64 dus besar tadi yang sudah disegel tidak boleh dijual," katanya.

Tim Disperindag juga menyita 100 kaleng ikan makarel yang masih dijual di warung-warung kecil di wilayah Tanah Sareal, Bogor Barat dan Bogor Selatan. Produk yang terdeteksi dan yang terkontaminasi oleh cacing berdasarkan BPOM hanya produk makanan kaleng ikan makarel, bukan jenis ikan yang lain.

Atas temuan itu, Disperindag mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dan hati-hati dalam membeli produk pangan. Sementara ini ada 27 merk pangan kaleng yang terindikasi mengandung parasit cacing berdasarkan data BPOM. "Saat ini 16 merek produk impor ikan makarel dilarang masuk ke Indonesia dan 11 merek produk dalam negeri ikan makarel dihentikan sementara sampai audit komprehensif selesai dilakukan," kata Mangahit.

BPOM menemukan adanya 27 merek produk ikan makarel kemasan kaleng (138 bets) positif mengandung parasit cacing. Hal tersebut diperoleh setelah BPOM menelusuri 541 sampel ikan dalam kemasan yang terdiri dari 66 merek yang diperjualbelikan di Indonesia.

Instruksi menarik ikan makarel kaleng tersebut sudah dilakukan oleh BPOM dan produk yang sudah terlanjur beredar akan dimusnahkan. Dari 27 merek tersebut produk yang ada cacingnya ternyata ada di tiga merek ikan makarel kalengan yakni Farmerjack, IO, dan HOKI.

Hasil analisis dan temuan BPOM menyatakan cacing pada produk ikan makarel kalengan tersebut sudah mati, bukan cacing hidup. Cacing yang ditemukan adalah jenis cacing parasit Anisakis sp.

ANTARA

Berita terkait

Di Banyuwangi, Kepala BPOM Kampanyekan Konsumsi Ikan Makarel

14 April 2018

Di Banyuwangi, Kepala BPOM Kampanyekan Konsumsi Ikan Makarel

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, Jumat, 13 April 2018, melihat proses pengolahan dan pengalengan ikan makarel di pabrik Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

BPOM Klaim Ikan Makarel yang Beredar Saat Ini Aman Dikonsumsi

6 April 2018

BPOM Klaim Ikan Makarel yang Beredar Saat Ini Aman Dikonsumsi

BPOM menyatakan telah menarik produk ikan makarel kaleng yang mengandung parasit cacing Anisakis dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Klaim Makarel Sudah Penuhi Standar, Kok Ada Cacing?

6 April 2018

Pengusaha Klaim Makarel Sudah Penuhi Standar, Kok Ada Cacing?

Kelompok pengusaha mengklaim telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan dunia dalam pengelolaan produksi ikan makarel.

Baca Selengkapnya

BPOM Tarik 22 Juta Makarel Kaleng Impor Bercacing dari Pasar

6 April 2018

BPOM Tarik 22 Juta Makarel Kaleng Impor Bercacing dari Pasar

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM telah menarik produk ikan makarel kaleng mengandung parasit cacing dari pasar.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Ikan Kaleng Selain Makarel Aman Dikonsumsi

6 April 2018

BPOM Pastikan Ikan Kaleng Selain Makarel Aman Dikonsumsi

BPOM memastikan bahwa produk ikan kaleng yang berbahan baku selain ikan makarel aman untuk dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pakar IPB Sebut Cacing pada Ikan Makarel Kaleng Akibatkan Kanker

5 April 2018

Pakar IPB Sebut Cacing pada Ikan Makarel Kaleng Akibatkan Kanker

Pakar ikan dari IPB menegaskan, cacing yang ditemukan pada ikan makarel dalam 27 merek ikan kaleng yang dilarang BPOM bisa mengakibatkan kanker.

Baca Selengkapnya

Makarel Kaleng Bercacing, Pengawasan Produk di Hulu Dipertanyakan

4 April 2018

Makarel Kaleng Bercacing, Pengawasan Produk di Hulu Dipertanyakan

Temuan produk ikan makarel kalengan bercacing oleh BPOM di sejumlah merek populer menunjukkan sistem pengawasan di hulu tak optimal.

Baca Selengkapnya

Cacing Anisakis Sp, Hanya 2 Cm Tapi Perut Bisa Nyeri Hebat

2 April 2018

Cacing Anisakis Sp, Hanya 2 Cm Tapi Perut Bisa Nyeri Hebat

Dalam dua pekan terakhir, masyarakat dibuat resah oleh merebaknya kabar penemuan cacing pada sarden kalengan. Apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

BBPOM Sulawesi Selatan: Makarel Bercacing Aman Jika...

2 April 2018

BBPOM Sulawesi Selatan: Makarel Bercacing Aman Jika...

Plh BBPOM Sulawesi Selatan Hamka Hasan mengatakan makarel bercacing tidak berbahaya jika....

Baca Selengkapnya

Ketua MUI: Makarel Bercacing Tidak Ada Masalah dari Segi Halal

2 April 2018

Ketua MUI: Makarel Bercacing Tidak Ada Masalah dari Segi Halal

Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan makarel bercacing dalam kaleng tidak masalah dari segi halal.

Baca Selengkapnya