Bank Indonesia Ubah Aturan Giro Wajib Minimum Jadi 2 Persen

Kamis, 5 April 2018 19:14 WIB

Sejumlah nasabah mengantri untuk menukarkan uang dolar Amerika karena merosotnya nilai tukar Rupiah di penukaran kurs valuta asing PT Ayu Masagung di Jakarta, Senin (13/10). TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Departemen Kebijakan Ekonomi Dody Budi Waluyo mengatakan BI memutuskan untuk mengubah kebijakan tentang giro wajib minimum averaging (GWM rata-rata).

Porsi penghitungan rata-rata yang sebelumnya 1,5 persen untuk giro wajib minimum-primer (GWM-P averaging) ditingkatkan menjadi 2 persen.

"Sehingga bank akan memiliki ruang untuk mengelola likuiditasnya. Jadi rata-rata 2 persen itu dapat disetorkan pada hari ke-14 dalam satu bulan," ujar Dody saat konferensi pers di gedung BI, Jakarta, Kamis, 5 April 2018.

Sebelumnya, bank diharuskan menyimpan dana dalam bentuk rupiah atau valas di giro BI sebesar 6,5 persen setiap harinya. Dengan kebijakan baru, bank diharuskan memenuhi 4 persen setiap harinya dan sisanya 2 persen yang dirata-ratakan disetor pada hari ke-14.

"Ini tidak merubah policy-nya, tetap 6,5 persen. Yang kami ubah pemenuhannya," ucap Dody.

Advertising
Advertising

Melalui kebijakan yang akan berlaku pada 16 Juli 2018 ini, Dody memperkirakan adanya penambahan likuiditas di pasar sekitar Rp 20 triliun. Hal itu berasal dari rasio GWM terhadap rupiah, valas, maupun syariah.

Bank Indonesia pun berharap adanya peringanan biaya dana serta penambahan akselerasi penyaluran kredit oleh perbankan.

Pada 2018, Bank Indonesia berharap banyak fungsi intermediasi perbankan meningkat drastis karena risiko kredit bermasalah yang mulai menurun dan perbaikan ekonomi makro. Menurut proyeksi BI, pertumbuhan kredit pada 2018 sebesar 10-12 persen.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

16 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

17 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya