Ekonom Kuba Ingatkan Trump Soal Kebijakan Proteksionisme AS

Reporter

Antara

Kamis, 5 April 2018 13:24 WIB

Presiden AS Donald Trump memberikan salam perpisahan kepada mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih Hope Hicks di luar Oval Office saat ia akan meninggalkan Gedung Putih untuk perjalanan ke Cleveland, Ohio, di Washington D.C., AS, 29 Maret 2018. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta -Kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump tidak hanya memicu frustrasi di seluruh dunia, tetapi juga telah menempatkan Washington di ambang krisis ekonomi. Seorang ekonom Kuba terkenal Joaquin Infante mengatakan kebijakan ekonomi terbaru AS termasuk mengenakan tarif impor ke Tiongkok adalah konsep yang tidak menentu dan kontraproduktif.

"Trump sedang mencoba menerapkan apa yang disebut economic spill policy yang berarti meningkatkan laba perusahaan di Amerika Serikat, pendapatan para miliarder dianggap akan menguntungkan orang-orang, tetapi sebenarnya itu tidak pernah terjadi," kata Infante.

Dalam wawancara dengan Xinhua, pemenang hadiah ekonomi nasional Kuba itu mengatakan strategi Trump adalah untuk menghapus semua perjanjian komersial yang ditandatangani oleh Washington setelah Perang Dunia II, yang dapat menyebabkan perselisihan perdagangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada saat yang sama, penghinaan terhadap organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), menunjukkan kembalinya ke dekade ketika AS memamerkan supremasi ekonominya.

Baca: Trump: Saya Mau Keluar dari Suriah

"Di dunia di mana globalisasi tidak dapat diubah karena perkembangan teknologi dan di mana perdagangan multilateral berlaku, Trump melakukan hal yang sangat berlawanan dengan kebijakan yang akan membahayakan ekonomi Amerika," katanya.

Advertising
Advertising

Washington pada Selasa, 3 April 2018 menerbitkan daftar usulan barang-barang Tiongkok yang dikenakan tarif tambahan 25 persen di tengah penentangan kuat dari Tiongkok dan kelompok bisnis di Amerika Serikat. Ini adalah tindakan proteksionis terbaru yang diambil oleh Amerika Serikat yang meningkatkan ketegangan perdagangan antara dua negara terbesar di dunia itu.

Pada awal Maret, pemerintahan Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan 25 persen tarif untuk impor baja dan 10 persen untuk aluminium. "Dia memprovokasi perang perdagangan karena komunitas internasional akan merespon dengan cara yang sama," katanya.

Untuk mempertahankan hak-haknya yang sah, Cina berencana membawa proteksionisme yang dilakukan AS ke WTO. Cina juga bersiap mengambil tindakan balasan pada produk-produk AS dengan kekuatan dan skala yang setara.

Infante mengatakan perang perdagangan akhirnya akan mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia, dengan Amerika Serikat juga dirugikan. Ancaman Trump terhadap Beijing, menurut ahli Kuba ini, adalah tanda arogansi dan kejanggalan politik.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

23 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

7 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

10 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

11 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

13 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

15 hari lalu

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

Perkembangan situasi ekonomi dan keuangan global dan tensi geopolitik yang sangat tinggi bergerak cepat dan dinamis.

Baca Selengkapnya