Jokowi Tak Puas dengan Kemudahan Berbisnis Naik: Masih Ruwet

Rabu, 28 Maret 2018 17:23 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno (kanan) dan Anggota Tim Komunikasi Presiden Arie Dwipayana (kiri) menjawab pertanyaan wartawan terkait tudingan Setya Novanto kepada Menteri PMK Puan Maharani dan Seskab Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Maret 2018. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum puas dengan peringkat kemudahan berbisnis yang diraih Indonesia. Dia meminta pemerintah daerah bekerja sama meningkatkan peringkat tersebut.

Indonesia saat ini ada diperingkat 72, naik dibandingkan peringkat 2014 yaitu di posisi 120. Angkanya masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu di posisi 40 besar.

"Artinya di lapangan masih ruwet. Orang mau urus apa-apa ruwet," kata dia dalam rapat kerja pemerintah mengenai percepatan perizinan berusaha di Jakarta International Expo, Rabu, 28 Maret 2018.

Jokowi mengatakan pemerintah daerah perlu membantu membuat kegiatan berusaha semakin mudah karena investasi banyak dilakukan di daerah. Kepala daerah menjadi kunci keberhasilan upaya pemerintah mendorong investasi. "Kuncinya ada di bapak ibu wali kota, bupati dan DPRD. Mau atau tidak mau, niat atau tidak niat. Hanya itu saja," kata dia.

Baca: Arahan Jokowi ke CPNS: dari Kepo Mantan Hingga Jiwa Pelayanan

Salah satu cara untuk mendorong investasi adalah memangkas aturan yang memberatkan pengusaha. Selain itu, pemangkasan izin bisa mempercepat proses investasi.

Dia mencontohkan percepatan perizinan di Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan. Izin nomor pokok pengusaha kena cukai kini bisa diproses hanya satu jam dari yang sebelumnya mencapai 10 hari. Dia ingin, semua perizinan bisa dikerjakan secepat itu, dalam hitungan jam.

Pemerintah daerah juga diminta tak lagi terlalu banyak memproduksi aturan. "Semakin banyak aturan main yang kita buat, semakin ruwet negara ini," kata Jokowi. Dalam satu tahun, tiga aturan baru dirasa sudah cukup asalkan berkualitas dan mampu membantu masyarakat. Peraturan yang dibuat juga jangan sampai menghambat investasi.

Advertising
Advertising

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan peran pemerintah daerah sangat penting untuk mendorong investasi di Indonesia. "Karena apapun peraturannya di pemerintah pusat tanpa pelaksanaan di daerah, tidak bisa berhasil," ujar dia.

Berita terkait

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

25 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

32 menit lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

2 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

12 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya