Uber Hengkang, Go-Jek Ekspansi ke 3 Negara Lain di Asia Tenggara

Rabu, 28 Maret 2018 14:37 WIB

Pendiri dan CEO GO-JEK, Nadiem Makarim berpose di Kantor GO-JEK, Kemang, Jakarta, 1 Maret 2016. Setelah diluncurkan pada Januari 2015, aplikasi GO-JEK kini sudah diunduh lebih dari 11 juta kali. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi Go-Jek berencana mengumumkan ekspansi layanannya ke negara lain di Asean dalam beberapa pekan ke depan. Seperti dilansir Reuters, rencana itu tercantum di dalam surat elektronik internal perusahaan yang mengutip pernyataan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim.

Go-Jek berencana menjangkau tiga negara lain di Asia Tenggara mulai pertengahan tahun ini. Pengumuman ekspansi itu merupakan tindak lanjut terhadap hengkangnya Uber di Asia Tenggara.

Baca: Akuisisi Grab, Go-Jek dan Risiko Oligopoli

Konsolidasi Uber dengan Grab memberi tekanan tersendiri terhadap Go-Jek yang bernaung di bawah Google dan Tencent. Nadiem menggambarkan konsolidasi Grab dan Uber sebagai peluang, karena tersisa lebih sedikit pemain. Dengan demikian Go-Jek dapat lebih mudah memperdalam penetrasi pasarnya.

Seperti diketahui, perusahaan ride haling bersaing ketat satu sama lain dengan menyediakan promosi dan diskon besar-besaran kepada konsumen. Dampaknya, marjin yang diperoleh begitu rendah dan meningkatkan tekanan untuk konsolidasi.

Advertising
Advertising

Go-Jek sejak pertama kali diluncurkan delapan tahun silam telah menjelma sebagai pemimpin pasar di Indonesia. Go-Jek bukan hanya memberikan layanan ojek berbasis aplikasi online, tapi mengembangkan berbagai layanan lain. Mulai dari dompet digital, pesan antar makanan, layanan pembersih, hingga layanan penata rambut yang semuanya dapat diakses dalam satu aplikasi.

Di dalam surel itu, Nadiem tidak menyebut secara spesifik negara mana yang menjadi tujuan ekspansi Go-Jek. Hanya saja, Chief Technology Officer Go-Jeek Ajey Gore sebelumnya pernah menyatakan perusahaan bakal mulai beroperasi di Filipina tahun ini.

“Persiapan sedang dalam berjalan, dalam beberapa pekan, negara baru segera diumumkan. Ini akan diikuti oleh tiga negara lain di Asia Tenggara pada pertengahan tahun,” ujar Nadiem di dalam surel itu.

Berbekal dukungan mitra lokal dan global yang berada di belakang Go-Jek, Nadiem meyakini seluruh dukungan itu cukup untuk menumbuhkan perusahaannya dari sebatas fenomena di Indonesia, menjadi fenomena global. Google, Temasek, dan Meituan Dianping merupakan beberapa investor yang terlibat dalam penggalangan dana Go-Jek. Sebagian modal yang telah dipersiapkan perusahaan itu melakukan ekspansi internasional.

BISNIS

Berita terkait

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

4 hari lalu

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

Laga Piala Thomas dan Piala Uber berlangsung di Chengdu High-tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, sejak 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

6 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

28 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

29 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

31 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

33 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

37 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

37 hari lalu

SPAI Tolak Bingkisan hingga Bonus Hari Raya untuk Ojol: Insentif Bukan THR

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak segala bentuk insentif dari aplikator untuk pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

38 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

38 hari lalu

Polisi Tangkap Sopir Taksi Online Grab yang Diduga Berusaha Menculik dan Peras Penumpang Rp100 Juta

Dari laporan korban dugaan pemerasan oleh sopir taksi online itu, polisi bekerja sama dengan Grab untuk menangkap tersangka MI, 30 tahun.

Baca Selengkapnya