Kisah Nasabah BCA Bayar Kredit dengan 2 Kardus Uang Palsu

Jumat, 23 Maret 2018 12:18 WIB

Bareskrim Mabes Polri Ungkap Pembuat Uang Palsu. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Tulungagung - Seorang nasabah Bank Central Asia Cabang atau BCA Cabang Tulungagung bernama Mujiono menjadi buah bibir belakangan ini. Ia membuat heboh saat hendak bertransaksi dengan uang palsu di loket teller bank swasta tersebut pada Senin lalu, 19 Maret 2018.

Mujiono saat itu menyerahkan uang senilai Rp 4,5 miliar dalam wadah kardus kepada pihak bank untuk menyelesaikan tanggungan kreditnya. Uang itu yang kemudian diketahui sebagai uang palsu.

Aksi warga Dusun Karangtengah, Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung itu yang kemudian mengundang kehebohan. Tiba di loket pembayaran, tanpa ragu Mujiono menyerahkan kardus berisi penuh uang senilai Rp 4,5 miliar kepada petugas teller bank.

Baca: Bayar Utang ke BCA dengan Uang Palsu, Bagaimana Tanggapan BI?

Saat hendak dihitung, petugas langsung curiga dengan penampakan lembaran uang pecahan Rp 100 ribu yang diserahkan Mujiono. Sebab uang tersebut dicurigai palsu.

Advertising
Advertising

Tak hanya petugas bank, Mujiono juga terkejut. Dia tak menduga jika uang yang dibayarakan kepada petugas bank adalah palsu. Dia bersumpah tak mengetahui kondisi uang di dalam kardus yang merupakan hasil penjualan rumah.

Seketika pihak bank menghubungi petugas Kepolisian Resor Tulungagung untuk menyelidiki uang itu. “Pemilik uang juga kami amankan untuk pemeriksaan,” kata Wakapolres Tulungagung Komisaris Andik Gunawan, Kamis 22 Maret 2018.

Hingga kemarin siang petugas kepolisian masih menghitung uang di dalam kardus yang diakui Mujiono berjumlah Rp 4,5 miliar itu. Aparat kepolisian melibatkan petugas Bank Indonesia untuk menyelidiki uang-uang tersebut

Kepada polisi, Mujiono mengatakan jika uang itu diperoleh dari seseorang bernama Ali Makmur yang membeli rumahnya. Sebuah rumah di Blitar milik Mujiono dijual kepada Ali Makmur dengan harga mencapai Rp 15,1 miliar.

Hingga pada hari yang disepakati, Mujiono kemudian mendatangi kediaman Ali Makmur untuk mengambil uang pembayaran. “Dia membayar Rp 4,5 mliiar dulu dalam bentuk tunai,” katanya.

Uang itu selanjutnya diserahkan kepada petugas BCA sebagai pelunasan utangnya yang macet sejak tahun 2015 silam. Uang pemberian Ali Makmur itu sebenarnya hendak dibayarkan langsung kepada petugas BCA pada hari Jumat 16 Maret 2018.

Namun karena sudah terlalu sore, Mujiono menunda menyerahkan uang tersebut hingga Senin lalu. Selama berada di rumah, uang itu tak pernah dibuka oleh Mujiono.

Dari hasil penyelidikan sementara oleh kepolisian diketahui jika uang-uang itu adalah palsu dan tertera tulisan uang mainan. Bahkan beberapa diantaranya adalah uang mainan berbentuk dolar AS. Banyaknya uang tersebut memaksa polisi meminta bantuan lima petugas BCA untuk menghitung. “Kami hitung untuk mengetahui secara pasti jumlah uang mainan itu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tulungagung Ajun Komisaris Mustijat Priyambodo.

Polisi juga telah bergerak mencari Ali Makmur yang memberikan uang palsu tersebut kepada Mujiono. Polisi tidak menahan Mujiono yang diduga sebagai korban dalam kasus ini.

Berita terkait

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

6 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

17 jam lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

19 jam lalu

Begini Kondisi Bangunan Masjid Al Barkah yang Mangkrak Ditinggal Kontraktor

Kontraktor proyek Masjid Al Barkah tak kunjung menyelesaikan bangunan itu. Padahal pengurus masjid telah menyerahkan uang Rp 9,75 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

1 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

2 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

5 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

5 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

6 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

7 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

7 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya