Viral Soal Cacing, Pedagang Nasi Ampera Tak Masak Sarden Kalengan

Kamis, 22 Maret 2018 11:32 WIB

Ilustrasi sarden. 21food.com

TEMPO.CO, Pekanbaru - Sejumlah pedagang nasi ampera di Kota Pekanbaru mengaku mulai enggan menjual masakan dari ikan sarden kalengan karena terpengaruh isu mengandung cacing dalam produk makanan tersebut. "Biasanya saya jual sambal ikan sarden cabai, tetapi karena kini ada yang mengandung cacing terpaksa sementara tidak masak menu itu," kata Sinai pemilik kedai nasi ampera Jalan Durian Pekanbaru, Rabu, 21 Maret 2018.

Ada juga Bukde yang menjual nasi ampera di Jalan Sumatera dan mengaku tak lagi memasak ikan sarden sebagai menu dagangannya. Wanita berusia 50 tahun ini mengaku khawatir lauk yang biasa dimasaknya itu bakal tak laku menyusul pengumuman resmi oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan setempat soal temuan cacing di sejumlah produk ikan sarden kalengan.

"Saya sebenarnya memasak ikan sarden merek Nara. Tetapi kalau isunya sudah menyebar, ada cacingnya, khawatir juga tidak ada yang beli. Jadi gak masak menu itu dulu, " ujar Bukde.

Baca: BPOM Lakukan Sampling Acak terhadap Produk Sarden Kalengan

Tak hanya pedagang, tapi ada ibu rumah tangga yang juga mulai enggan memasak ikan sarden kalengan. Avia, misalnya. Ibu rumah tangga di Jalan Fazar ini bercerita sering memasak ikan sarden sebagai menu keluarganya sebelum muncul isu cacing di dalam ikan sarden kalengan.

Advertising
Advertising

Namun setelah isu ini meluas secara viral, ditambah lagi ada pengumuman dari BPOM bahwa temuan cacing itu positif di dalam ikan sarden kalengan di 3 merek, Avia mengaku tak lagi mengolah produk tersebut. Walau merek yang dia gunakan sebenarnya bukan yang dinyatakan positif oleh badan itu, ia mengaku jadi tersugesti untuk tidak memasaknya. "Ngebayangin jadi geli. Maka gak usah masak sarden dulu sementara sampai hilang sugestinya," ujar Avia.

Sebelumnya diberitakan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru mengungkap hasil uji laboratorium bahwa ada tiga produk impor ikan sarden kaleng yang terbukti mengandung cacing yaitu merek IO, Farmer Jack, dan HOKI.

Kepala BBPOM Kota Pekanbaru, Muhammad Kashuri sebelumnya mengatakan kasus pertama mencuat di Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, dan kemudian menyusul kasus serupa di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti. "Artinya, terkonfirmasi memang benar ada sejenis cacing, tapi bukan cacing pita seperti yang viral di media sosial. Jadi ada cacing Anisakis species," ucapnya.

Cacing Anisakis sp adalah parasit yang dapat menimbulkan masalah pada ikan hingga pada manusia. Sehingga bila dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam keadaan setengah masak, akan mengakibatkan penyakit. Kini pihaknya sudah melakukan penelusuran untuk menarik semua ikan sarden dalam kaleng dengan tiga merek tersebut di Riau.

ANTARA

Berita terkait

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

10 jam lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

12 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

16 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

18 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

23 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

46 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

52 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

53 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

53 hari lalu

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

53 hari lalu

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi maraknya protes terhadap aturan pembatasan barang impor yang boleh dibawa penumpang.

Baca Selengkapnya