Jokowi Kritik Perbankan Bermain Terlalu Aman, Ini Buktinya

Kamis, 15 Maret 2018 11:51 WIB

Presiden Jokowi memberikan sambutan ketika meresmikan pabrik PT Kalbio Global Medika di Cikarang, Bekasi, 27 Februari 2018. Presiden mengatakan, peresmian pabrik ini merupakan realisasi investasi guna meningkatkan produksi industri farmasi. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai pelaku perbankan menjalankan fungsi intermediasinya terlalu aman. Hal tersebut di antaranya terlihat dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) pada 2017 yang terlalu besar, yaitu mencapai 23,36 persen.

Selain itu, excess reserve perbankan mencapai Rp 256 triliun. "Berarti perbankan kita sangat likuid," kata Jokowi dalam pertemuan dengan pimpinan bank umum Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 15 Maret 2018.

Baca: Resmikan Bank Wakaf, Jokowi Harap Para Ibu Tak Terjerat Rentenir

Karena itu, Jokowi menyebut kalangan perbankan bersikap terlalu aman dalam berbisnis. "Tapi mohon maaf. Saya pengen tahu, apakah perbankan kita jangan-jangan terlalu aman dengan angka sebesar itu? Apakah perbankan kita justru terlalu aman atau mungkin Bapak Ibu sekalian terlalu main aman? Pakai aman semua ini," ujarnya.

CAR perbankan Indonesia yang mencapai 23,36 persen, menurut Jokowi, cukup tinggi. Terlebih bila dibandingkan dengan rasio serupa di negara maju, hanya di tingkat 12-15 persen.

Advertising
Advertising

Menurut Jokowi, pelaku sektor keuangan sebaiknya perlu lebih agresif dan keluar dari zona nyaman. Sebab, dia menuturkan, hal itu akan berdampak pada pertumbuhan kredit Indonesia, yang ditargetkan sebesar 12 persen tahun ini. "Angka 12 persen tahun ini tidak mungkin tercapai kalau kita terjebak di zona nyaman."

Meski begitu, Jokowi menekankan, perbankan juga tetap harus menjalankan tugasnya secara prudent. "Apakah perbankan kita, pelaku jasa keuangan kita, juga terlalu main aman dan terjebak pada rutinitas? Karena saya juga mengikuti dan enggak apa-apa semua perbankan ingin keuntungan besar, ya, wajar saja," ucapnya.

Dalam laporannya kepada Presiden, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso menyampaikan bahwa kondisi perbankan pada 2017 stabil di tengah-tengah perekonomian yang membaik. Perbankan Indonesia, kata dia, tidak mengalami hal yang sangat mengkhawatirkan.

Wimboh menjelaskan, rasio kecukupan modal perbankan cukup besar, 23,3 persen secara agregat, sedangkan mininum perbankan 12 persen. "Jadi masih ada ruangan cukup besar untuk memberikan pinjaman atau mendukung pertumbuhan kredit," katanya.

Jika dilihat CAR berdasarkan jenis perbankan, Wimboh menyebutkan, angka terbesar ada di bank pembangunan daerah sebesar 21,96 persen. Setelah itu, rasio kecukupan modal terbesar kedua ada di bank swasta nasional 21,82 persen dan bank BUMN sebesar 21,14 persen.

Adapun dari aspek likuiditas, menurut Wimboh, terjadi over excessive lantaran ada dana ekses sekitar Rp 626 triliun. "Ini cukup mendukung kalau perlu pertumbuhan kredit," ujarnya menanggapi pernyataan Presiden Jokowi sebelumnya.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

3 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

3 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

4 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

4 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

4 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

5 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

5 jam lalu

Jokowi Respons Rencana Prabowo Tambah Kementerian hingga 40

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya