Laba Bersih PT PP Presisi Naik Rp 245 Miliar, Ini Penyebabnya

Selasa, 13 Maret 2018 08:46 WIB

Logo PT PP Presisi. pp-presisi.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - PT PP Presisi mencatatkan laba bersih konsolidasi untuk tahun 2017 sebesar Rp 245 miliar. Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso menyebutkan pendapatan itu meningkat 498 persen dari periode yang sama di tahun 2016 sebesar Rp 41 miliar.

Untuk EBITDA, perusahaan konstruksi itu juga mengalami peningkatan 323 persen. Pada 2017, perusahaan meraih Rp 584 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 138 miliar. Laba itu dihasilkan oleh peningkatan pendapatan civil work sebesar 617 persen year-on-year dari Rp 197 miliar tahun 2016 menjadi Rp 1,4 triliun pada 2017.

Baca: 2018, PT PP Incar Laba Bersih Naik 29 Persen

Sumber pendapatan berasal dari beberapa proyek, seperti Jalan Tol Bakauheni-Sidomulyo, proyek Jalan Tol Pandaan-Malang; Jalan Tol Manado-Bitung, Bendungan Way Sekampung, Bendungan Leuwi Keris, pengendalian lahar Sinabung, dan beberapa proyek carry over dari tahun sebelumnya.

"Peningkatan kinerja operasional PP Presisi secara signifikan, mendukung kinerja dan kondisi keuangan semakin solid, meningkatkan balance sheet capacity sebagai landasan kuat bagi PP Presisi untuk pengembangan bisnis di masa mendatang," kata Benny dalam keterangan tertulis, Senin, 12 Maret 2018.

Advertising
Advertising

Pendapatan civil work itu berkontribusi 78 persen dari total pendapatan konsolidasian. Selain itu, pendapatan PT PP berasal dari peningkatan pendapatan ready mix/batching plant sebesar 138 persen atau naik Rp 94 miliar dari tahun sebelumnya.

Menurut Benny, pendapatan ready mix atau batching plant berkontribusi 9 persen terhadap total pendapatan konsolidasian. "Kontributor lain terhadap pendapatan konsolidasian adalah formwork dan penyewaan alat berat sebesar 13 persen," katanya.

Pada 2017, laba kotor PT PP Presisi tercatat Rp 446 miliar dan laba operasi meningkat Rp 389 miliar dan margin laba bersih 13 persen. Sedangkan rasio lancar 2017 adalah 1,9X. Hal itu merupakan imbas dari peningkatan cash flow operasional dari Rp 110 miliar menjadi Rp 351 miliar tahun 2017 dan dana hasil penawaran umum perdana saham yang dilakukan 24 November 2017 yang belum digunakan, yaitu Rp 783 miliar, di samping peningkatan di tahun 2017 sebesar Rp 602 miliar.

Berita terkait

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

19 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

35 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

IHSG Rontok di Tengah Pelemahan Rupiah, Sektor Transportasi Turun Paling Dalam

36 hari lalu

IHSG Rontok di Tengah Pelemahan Rupiah, Sektor Transportasi Turun Paling Dalam

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG anjlok di tengah semakin lemahnya nilai tukar Rupiah ke dolar Amerika Serikat yang kini mendekati level Rp16 ribu. IHSG menutup sesi di level 7,161.5 atau turun 1.74 persen.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

45 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi 1 Hari Ini Ditutup Melemah di Level 7.337, Tertahan di Zona Merah Sepanjang Sesi

46 hari lalu

IHSG Sesi 1 Hari Ini Ditutup Melemah di Level 7.337, Tertahan di Zona Merah Sepanjang Sesi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat, 22 Maret 2024, di level 7.337,1.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Gabungkan 7 BUMN Karya Menjadi Tiga Induk, Siapa Saja?

49 hari lalu

Erick Thohir Gabungkan 7 BUMN Karya Menjadi Tiga Induk, Siapa Saja?

Erick Thohir menggabungkan 7 BUMN Karya: Brantas Abipraya, Adhi Karya dan Nindya Karya jadi satu PT, HK dan Waskita, serta Wika dan PP

Baca Selengkapnya

Dua Hari Pertama Pekan Ini Melemah, IHSG Berhasil Menguat di Sesi I Hari Ini

6 Maret 2024

Dua Hari Pertama Pekan Ini Melemah, IHSG Berhasil Menguat di Sesi I Hari Ini

Setelah melemah selama dua hari pertama pekan ini, IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah di Sesi Perdagangan Pertama Hari Ini

27 Februari 2024

IHSG Melemah di Sesi Perdagangan Pertama Hari Ini

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa, 27 Februari 2024, ke zona merah

Baca Selengkapnya

Awal Pekan, IHSG Tutup Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini di Zona Merah

26 Februari 2024

Awal Pekan, IHSG Tutup Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini di Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama hari ini, Senin, 26 Februari 2024, di zona merah.

Baca Selengkapnya

OJK Pantau 34 Emiten Tidak Wajar, Saham Baru IPO Masuk Pengawasan Ketat

22 Februari 2024

OJK Pantau 34 Emiten Tidak Wajar, Saham Baru IPO Masuk Pengawasan Ketat

OJK sedang melakukan pemantauan dan pemeriksaan awal terhadap 34 pergerakan saham yang diduga tidak wajar.

Baca Selengkapnya