Dongkrak Produksi Beras, Mentan Bagikan Bibit Unggul Gratis

Reporter

Zara Amelia

Kamis, 8 Maret 2018 15:39 WIB

Petani melihat tanah tanaman padi yang retak di area sawah tadah hujan Desa Alue Lim, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Aceh, 11 Februari 2018. Kekeringan terjadi akibat curah hujan berkurang, tidak tersedianya air irigasi dan sumber air lainnya. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian sedang menggenjot produksi beras dalam negeri. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan salah satu upaya peningkatan produksi beras itu adalah dengan membagikan bibit beras unggul gratis kepada petani.

Menurut Amran, pihaknya telah membeli bibit padi unggul yang mampu menutup tanah seluas tiga juta hektare. "Ini kebijakan jangka pendek untuk mempercepat peningkatan produksi," ucap Amran di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, pada Kamis, 8 Maret 2018.

Bibit varietas unggul itu, kata Amran, adalah IPB3S dan Inpari. Kedua bibit unggul tersebut dikembangkan Institut Pertanian Bogor bersama dengan Kementerian Pertanian. Amran mengharapkan, dengan menanam bibit unggul tersebut, produksi padi dapat meningkat secara signifikan.

"Yang dulu rata-rata produksi nasional padi lima ton per hektare, yang IPB3S bisa sampai 13,4 ton. Yang dihasilkan Kementan (bibit Inpari) bisa 10 ton atau dua kali lipat," kata Amran.

Selain menanam bibit varietas padi unggul, pemerintah berencana mengoptimalkan lahan yang ada. "Lahan tadah hujan yang biasanya tanam sekali menjadi dua atau tiga kali. Di Indonesia ada 50 persen lahan pertanian yang menjadi lahan tadah hujan," ucap Amran.

Rencana lain adalah memberikan mesin pengolah hasil pertanian kepada petani secara gratis. Di antaranya traktor dan pemanen kombinasi atau combine harvester.

Advertising
Advertising

"Kami memberi mesin pertanian dengan peningkatan 2.000 persen kepada petani secara gratis untuk menekan biaya produksi sebesar 30 sampai 40 persen," kata Amran.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebelumnya menjamin stok beras nasional dalam posisi aman hingga menjelang Lebaran pada pertengahan Juni ini. "Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus agar rakyat tidak terbebani harga beras yang mahal," kata Enggartiasto di sela kunjungannya ke wilayah Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, pada Selasa, 6 Maret 2018.

Enggartiasto mengatakan ketersediaan beras nasional, termasuk beras yang akan diimpor, saat ini sudah mencukupi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. Menurut dia, tidak lama lagi para petani juga akan memasuki panen raya. Dia berharap momentum panen raya dapat menekan harga beras di pasaran.

Meski begitu, harga beras di pasaran masih terbilang cukup tinggi. Berdasarkan catatan Pasar Induk Beras Cipinang, harga beras medium varietas IR 64 II mencapai Rp 10.625 per kilogram pada 1 Maret 2018. Kendati mulai berangsur turun, harga ini belum menyentuh batas HET, yakni Rp 9.450 per kg, untuk wilayah Pulau Jawa, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.

Pemerintah kemudian meningkatkan impor beras untuk mengatasi masalah harga beras yang tinggi tersebut. Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan, hingga kini, stok beras ditambah 157 ribu ton dan beras impor yang telah masuk gudang berjumlah sekitar 778 ribu ton. Selain itu, masih ada 100 ribu ton lebih beras impor yang sedang dalam proses bongkar.

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

1 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

3 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

12 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

15 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

26 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

29 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

32 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

33 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya