Karena Ini, Menteri Darmin Tak Khawatir Rupiah Melemah

Jumat, 2 Maret 2018 15:03 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2018 "Akselerasi Perdagangan di Era Ekonomi Digital" di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2018. TEMPO/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut melemahnya nilai tukar (kurs) rupiah saat ini, tidak berada di level mengkhawatirkan seiring dengan menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Enggak (mengkhawatirkan). Kurs itu mengkhawatirkan kalau rupiah melemah dan IHSG melemah. Tapi ini kan tidak," kata Darmin Nasution saat ditemui Tempo di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 2 Maret 2018.

Simak: Darmin Sebut Ini Momen Tepat untuk Bahas Redenominasi Rupiah

Seperti diketahui, kemarin pagi, nilai tukar rupiah sempat menyentuh level 13.800, tepatnya di posisi Rp 13.817 per dolar AS, nilai tukar rupiah baru berhasil rebound pada akhir perdagangan dengan ditutup menguat tipis 0,02 persen atau 3 poin di Rp 13.748 per dolar AS.

Siang ini, Jumat, 2 Maret 2018, pukul 11.21 WIB, nilai tukar rupiah kembali melemah 9 poin atau 0,07 persen ke level Rp 13.757 per dolar AS.

Darmin tak memungkiri jika pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang disinyalir bernada Hawkish atau memberikan indikasi kenaikan suku bunga atau Fed Fund Rate (FFR) lebih banyak, menjadi penyebab melemahnya rupiah di tengah fundamental ekonomi Indonesia yang stabil saat ini.

Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi juga mengatakan hal senada. Dia menjelaskan, pelemahan rupiah tersebut terjadi karena dua faktor yakni data perbaikan ekonomi AS dan dan juga pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang bernada Hawkish itu.

Namun di lain sisi, kata Doddy, kondisi ekonomi domestik Indonesia seharusnya bisa menahan kurs rupiah di level yang lebih baik. Terlebih, angka inflasi juga masih terkendali.

Selain itu, menurut Doddy, faktor-faktor ekonomi demostik lainnya seperti juga membaik dengan neraca pembayaran surplus, devisa membaik serta rating pertumbuhan ekonomi juga lebih baik. "Tidak ada alasan rupiah melemah jika melihat faktor domestik. Semua karena faktor global," kata di Bank Indonesia, Kamis, 1 Maret 2018.

Untuk mengantisipasi rupiah semakin melemah, Bank Indonesia menyatakan siap melakukan stabilisasi dan intervensi. "Saat rupiah menyentuh Rp 13.800 per dolar AS kami langsung siap, kami lihat semua data dan sejak pagi terlihat bakal ada tekanan, makanya kami siap langsung stabilisasi," ucap Doddy.

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

6 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya