Kecelakaan Kerja, Waskita Akui Jumlah SDM Tak Sebanding Proyek

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Kamis, 1 Maret 2018 14:52 WIB

Direktur Utama PT. Waskitakarya (Persero) Tbk. M. Choliq. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Waskita Karya mengakui peningkatan pekerjaan proyek yang digarap tidak sebanding dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) di perseroan tersebut.

Direktur Utama PT Waskita Karya. Muhammad Choliq mengatakan nilai proyek yang dikerjakan Waskita Karya melonjak signifikan pada periode 2014-2017. Pada 2014, produksi perusahaan plat merah tersebut berkisar Rp 10 triliun-Rp 15 triliun, sedangkan pada 2017 realisasi produksi mencapai Rp 45 triliun.

"Tahun lalu produksi kami Rp 45 triliun, tahun sebelumnya Rp 24 triliun. Naik 100 persen," katanya dalam konferensi pers di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu, 28 Februari 2018.

Baca juga: Waskita Karya Putuskan Pasang Girder Hanya Sampai Pukul 5 Sore

Di sisi lain, jumlah penambahan SDM dalam beberapa waktu terakhir hanya naik 20-30 persen. Dengan kata lain, kemampuan SDM saat ini dinilai kurang untuk memenuhi kebutuhan pengerjaan proyek.

Advertising
Advertising

"Tiga tahun lalu tidak ada kan terdengar kecelakaan di Waskita, mungkin karena produksinya masih Rp 10 triliun," ucapnya.

Oleh karena itu, Choliq mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi secara menyeluruh aspek internal Waskita. Evaluasi tersebut akan menjadi perbaikan dalam kerja perseroan.

"Jadi sedang kami kaji secara baik, karena memang tiga tahun terakhir itu setiap tahunya (produksi) tumbuh 100 persen. Sedangkan tenaga kerja yang bertambah jauh di bawah itu," katanya.

Dari 14 kecelakaan konstruksi kerja yang terjadi sejak Agustus 2017, tujuh di antaranya dikerjakan oleh Waskita Karya, yakni proyek LRT Palembang (4 Agustus 2017), Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (22 September 2017), Tol Pasuruan-Probolinggo (29 Oktober 2017), Tol Layang Jakarta-Cikampek II (16 November 2017), Tol Pemalang-Batang (30 Desember 2018), Tembok Jalan Perimeter Proyek Kereta Bandara Soekarno-Hatta (5 Februari 2017) dan terakhir, Tol Becakayu (20 Februari 2018).

BISNIS

Berita terkait

Waskita Karya: 2 Proyek IKN Rampung, Kebut 10 Proyek Lagi hingga Semester I 2024

1 hari lalu

Waskita Karya: 2 Proyek IKN Rampung, Kebut 10 Proyek Lagi hingga Semester I 2024

Waskita Karya telah merampungkan 2 dari 12 proyek IKN yang tengah dibangun.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tol Bocimi, Bina Marga PUPR Sebut Penanganan Permanen Digarap Pasca Libur Lebaran

33 hari lalu

Longsor di Tol Bocimi, Bina Marga PUPR Sebut Penanganan Permanen Digarap Pasca Libur Lebaran

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam, 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

48 hari lalu

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Gabungkan 7 BUMN Karya Menjadi Tiga Induk, Siapa Saja?

49 hari lalu

Erick Thohir Gabungkan 7 BUMN Karya Menjadi Tiga Induk, Siapa Saja?

Erick Thohir menggabungkan 7 BUMN Karya: Brantas Abipraya, Adhi Karya dan Nindya Karya jadi satu PT, HK dan Waskita, serta Wika dan PP

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN: Waskita Karya Jadi Anak Hutama Karya Usai Restrukturisasi

29 Desember 2023

Wamen BUMN: Waskita Karya Jadi Anak Hutama Karya Usai Restrukturisasi

Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan Waskita Karya akan menjadi anak Hutama Karya usai restrukturisasi Waskita.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya Targetkan Nilai Kontrak Baru 2024 Rp 20 Triliun

25 Desember 2023

Waskita Karya Targetkan Nilai Kontrak Baru 2024 Rp 20 Triliun

Per November 2023, Waskita Karya telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 14,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya PHK 500 Karyawan, Bakal Berlanjut Tahun Depan?

25 Desember 2023

Waskita Karya PHK 500 Karyawan, Bakal Berlanjut Tahun Depan?

Langkah ini merupakan salah satu upaya Waskita untuk memperbaiki kinerja dengan mengurangi beban perusahaan.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Dinyatakan Gagal Bayar Sebagian, Stafsus Erick Thohir Pastikan Ada Solusi

19 Desember 2023

Obligasi Waskita Karya Dinyatakan Gagal Bayar Sebagian, Stafsus Erick Thohir Pastikan Ada Solusi

Pefindo memberikan peringkat obligasi Waskita Karya secara umum dengan rating idSD atau selective default alias gagal membayar sebagian.

Baca Selengkapnya