Pernyataan Hawkish Powell Dongkrak Dolar, Rupiah Turun Lagi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Rabu, 28 Februari 2018 19:21 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Rupiah kembali berakhir terdepresiasi pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu, 28 Februari 2018, seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat.

Rupiah ditutup melemah 0,53 persen atau 72 poin di Rp 13.751 per dolar Amerika setelah dibuka dengan pelemahan 43 poin atau 0,31 persen di posisi 13.722. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.699-13.773 per dolar Amerika.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menuturkan rupiah sepanjang pekan ini cenderung melemah dan diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 13.550-13.710 per dolar Amerika di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika, yang akan dilakukan pada pertengahan Maret mendatang.

Baca juga: Dibuka Menguat, Rupiah Berbalik Melemah 0,14 Persen

“Senin hingga Jumat ini bank sentral negara bagian AS masih bertestimoni tentang kenaikan tingkat suku bunga. Sementara spekulasi pasar semua tertuju pada panasnya sentimen tersebut, tidak ada yang mampu menahan,” katanya.

Advertising
Advertising

Adapun mata uang lain di Asia terpantau bergerak variatif pada sore ini. Baht Thailand yang terapresiasi 0,31 persen pada pukul 17.11 memimpin penguatan sejumlah mata uang Asia. Beberapa mata uang lain melemah, dipimpin won Korea Selatan yang terdepresiasi 1,10 persen.

Sedangkan indeks dolar Amerika, yang mengukur kekuatan kurs dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang utama, hari ini terpantau menguat 0,09 persen atau 0,082 poin ke level 90,437 pada pukul 17.00.

Sebelumnya, indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,038 poin atau 0,04 persen di level 90,393 setelah pada perdagangan Selasa, 27 Februari 2018, berakhir menguat 0,56 persen di posisi 90,355.

Baca juga: Dolar Melemah, Rupiah Diprediksi Menguat Tipis

Dolar terdongkrak pernyataan Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang bernada hawkish. Di depan Parlemen Amerika pada Selasa waktu setempat, Powell menyampaikan pandangan optimistis tentang ekonomi Amerika serta menyatakan sejumlah data telah memperkuat optimismenya terhadap inflasi.

Menyusul penyampaian testimoninya itu, para pelaku pasar meningkatkan spekulasi mereka atas potensi penaikan suku bunga sebanyak empat kali tahun ini oleh bank sentral Amerika tersebut.

“Sementara kita pasti akan melihat beberapa volatilitas saat pasar mencermati implikasi tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi, pada akhirnya ekonomi AS yang lebih kuat baik bagi pertumbuhan Asia,” kata Khoon Goh, kepala penelitian di Australia and New Zealand Banking Group Ltd, seperti dikutip Bloomberg.

Pada perdagangan Selasa, rupiah berakhir melemah 0,14 persen atau 19 poin di posisi 13.679.

BISNIS

Berita terkait

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

54 menit lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

9 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya