Pengamat: Pemerintah Harus Gencarkan Literasi Keuangan

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Martha Warta

Senin, 26 Februari 2018 05:55 WIB

Petugas menawarkan e-money di gerbang pintu tol Jagorawi Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 16 Oktober 2017. Sebanyak 1,5 juta uang elektronik (e-money) akan dijual dengan diskon Rp 20 ribu mulai 16 Oktober hingga 31 Oktober 2017. Masyarakat cukup membayar saldonya saja. Pembebasan biaya kartu ini bertujuan untuk meningkatkan penetrasi pembayaran non-tunai di gerbang tol sampai 100 persen. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tercatat gencar mensosialisasikan transaksi Keuangan elektronik atau non tunai kini. Meski begitu, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Novani Karina Saputri mengatakan transaksi keuangan elektronik belum banyak digunakan masyarakat.

"Padahal Pemerintah mulai menerapkan transaksi elektronik semacam ini dalam banyak hal, salah satunya adalah transaksi pembayaran di gerbang tol,” kata Novani dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, 25 Februari 2018.

Baca: Per Januari 2018, Pengguna Fintech Tembus 260 Ribu Orang

Menurut Novani tercatat ada lebih dari 50 persen penduduk Indonesia merupakan pengguna layanan internet. Akan tetapi, baru 7,5 persen dari keseluruhan pengguna layanan Internet memanfaatkan jaringan Internet untuk transaksi elektronik.

Menurut Novani, transaksi keuangan elektronik juga memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah efisiensi waktu. Selain itu, kata dia, transaksi elektronik juga dapat mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah uang beredar / money supply yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Advertising
Advertising

"Berkurangnya jumlah uang beredar secara tidak langsung juga akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara agregat. Oleh karena itu, kontrol terhadap suku bunga bukan lagi menjadi satu-satunya cara pemerintah untuk mengendalikan inflasi," ujar Novani.

Karena itu, ia meminta Pemerintah dan para stakeholder pada sektor perbankan untuk memberikan literasi mengenai tranaksi digital secara merata baik masyarakat rural, perbatasan, maupun urban. Selain itu, pemerintah harus fokus terhadap penanganan cyber crime yang merupakan salah satu pemicu trauma dan ketidakpercayaan masyarakat atas keamanan data pribadi mereka di jejaring internet.

"Transaksi digital yang ditargetkan mencapai 75 persen sampai akhir tahun 2019 dapat menjadi salah satu alternatif pemerintah untuk dapat memperdalam kebijakan inklusi finansial (Keuangan) yang kini sedang dijalankan," ujar dia.

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

5 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

8 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

13 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

13 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

13 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

15 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

15 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

15 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

16 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

21 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya