Skema Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Berlaku Mulai Maret
Reporter
Kartika Anggraeni
Editor
Dewi Rina Cahyani
Minggu, 25 Februari 2018 09:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Kemenhub sedang melakukan tahap sosialisasi terkait skema ganjil genap di tol Jakarta-Cikampek. Langkah itu ditujukan untuk menyikapi lambatnya waktu tempuh Jakarta-Bandung yang bisa mencapai 5 jam lebih.
"Jakarta-Bandung 5 jam siapa yang suka. Kami pemerintah akan buat suatu regulasi yang menyeluruh tentang hal tersebut," ujar Budi di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, Tangerang, Sabtu 24 Februari 2018.
Mekanisme ganjil genap tersebut ditargetkan akan berlaku pada bulan Maret 2018. Budi menjelaskan, mekanisme ganjil genap berlaku bagi pengendara di kawasan seperti Jakarta dan Bekasi. Sebaliknya, mekanisme ini tidak berlaku bagi pengendara yang berasal dari Bandung.
"Orang Bekasi, mau masuk tol, dia kena ganjil genap. Jadi orang yang mau masuk ke situ, kalau mereka akan tetap ke Jakarta, pilihannya dia harus jalur lain," kata Budi.
Oleh karena itu, Budi juga meminta Badan Pengatur Jalan Tol dan Jasa Marga untuk berkoordinasi antar wilayah, dalam penerapan mekanisme ini. Budi menilai mekanisme ganjil genap bertujuan untuk mendidik masyarakat supaya mereka melakukan penggunaan kendaraan secara efisien.
Budi juga ingin agar pihak swasta semakin memanfaatkan armadanya untuk masyarakat di kawasan Jakarta, Bekasi dan sekitarnya yang akan melakukan perjalanan ke Bandung. "Bus itu akan kita intensifkan supaya kendaraan yang pribadi itu naik ke bus. Dan dia dapat line khusus di situ," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihantono menyebutkan nantinya akan ada lajur khusus bus di jalan tol. Hal itu, kata dia, agar penumpang dapat berpindah ke angkutan umum daripada menggunakan kendaraan pribadi. "Kami sekarang sudah menyediakan 300 bus supaya orang pindah ke angkutan umum," ucapnya.
Bambang mengatakan pemerintah juga akan mengatur angkutan barang yang beroperasi di ruas jalan tol ini. Dia berujar hal paling utama sekarang adalah menindak angkutan barang yang sering kelebihan muatan.
Menurut Bambang pergerakan logistik atau barang rencananya akan dipindahkan ke moda lain. Seperti, kata dia, ke moda kereta api. "Nanti barang otomatis pindah ke moda lain atau kereta api maka dari itu disiapkan insentifnya," tuturnya membahas tentang jalan tol.
KARTIKA ANGGRAENI | SYAFIUL HADI