BI Optimistis Siklus Krisis 10 Tahunan Tak Relevan Saat Ini

Kamis, 22 Februari 2018 11:41 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo memberikan kuliah umum dalam acara Dies Natalis ke-49 Perbanas Institute, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI Agus Martowardojo meyakini siklus krisis ekonomi 10 tahunan tak relevan untuk Indonesia saat ini. Agus beralasan pemerintah dan otoritas terkait memiliki komitmen kuat menjaga stabilitas makro ekonomi.

"Lihat fundamental ekonomi, mulai dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, neraca pembayaran, fiskal, cadangan devisa, transaksi berjalan, semua dalam kondisi baik," ujarnya di Perbanas Institute, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2018.

Baca: Gaji Pegawai Indomaret Kalahkan Bank, Ini Kata Gubernur BI

Agus menyampaikan Indonesia telah memiliki Undang-Undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan. Dia berujar aturan ini menunjukkan kesiapan Indonesia menghadapi risiko sistemik dalam ekonomi.

Selain itu, kata Agus, pemerintah cukup berhati-hati ihwal utang luar negeri. Dia mengatakan hal tersebut membuat sistem ketahanan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik. "Dan yang utama, industri perbankan kita juga dalam keadaan sehat," katanya.

Advertising
Advertising

Agus mengakui ekonomi Indonesia memang sangat dipengaruhi kondisi global. Krisis ekonomi global pada 2008, yang diawali dengan Supreme Mortgage di Amerika Serikat, Agus melanjutkan, jelas berimbas pada ekonomi dalam negeri.

Namun, Agus menambahkan, kondisi ekonomi dunia mulai membaik sejak 2015 hingga sekarang. Pertumbuhan ekonomi dunia tumbuh di kisaran 3,6-3,7 persen seusai krisis, bahkan diperkirakan akan terus terkoreksi hingga 3,8 persen. "Tahun 2017 yang lalu terkoreksi naik dan diperkirakan di 2018 pertumbuhan ekonomi dunia juga baik," ucapnya.

Selain itu, Gubernur BI mengaku optimistis ekonomi Indonesia akan terjaga seiring dengan membaiknya harga komoditas ekspor di kisaran 22 persen. Agus memprediksi volume perdagangan dunia bakal naik dari 4 persen menjadi 4,5 persen.

BI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

11 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

11 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

12 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

12 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

12 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya