Kabinet Arab Saudi Setujui UU Kepailitan untuk Tarik Investor

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 20 Februari 2018 08:25 WIB

Bank Investasi Arab Saudi. twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet Arab Saudi telah menyetujui undang-undang kepailitan untuk membuat kerajaan tersebut semakin menarik bagi para investor, kata seorang sumber, Minggu, 18 Februari 2018.

Perundang-undangan kebangkrutan modern saat ini tidak ada di Arab Saudi, sehingga mempersulit perusahaan yang berupaya untuk merestrukturisasi utang mereka dengan para kreditor sejak krisis keuangan global 2009 dan, baru-baru ini, penurunan harga minyak.

Kerajaan sedang memulai usaha yang intensif untuk merombak ekonominya - termasuk memperbarui undang-undang lama - karena berusaha menciptakan iklim yang ramah investor guna mendorong penjualan aset, seperti penawaran umum perdana dari Saudi Aramco.

"Waktunya sangat bagus," kata Bader al-Busaies, managing partner di biro hukum Al Suwaiket & Al Busaies.

"Banyak perusahaan menghadapi kesulitan keuangan. Sebelum itu likuidasi atau pemegang saham harus menyuntikkan uang. Hukum baru adalah solusi alternatif - praktik internasional telah membuktikan bahwa hukum kepailitan menawarkan solusi yang baik bagi perusahaan-perusahaan."

Raja Salman mendukung undang-undang kepailitan setelah kabinet menyetujuinya, kata sumber tersebut, mengutip sebuah dokumen yang ditandatangani pekan lalu.

Kementerian Perdagangan dan Investasi Saudi tidak menanggapi permintaan konfirmasi. Belum diketahui kapan undang-undang tersebut akan diberlakukan.

Dewan Syura Arab Saudi, badan penasihat tertinggi pemerintah, pada Desember 2017 menyetujui sebuah rancangan undang-undang kepailitan yang terdiri dari 231 pasal dalam 17 bab. RUU ini mengatur prosedur kebangkrutan seperti penyelesaian dan likuidasi, untuk perorangan maupun perusahaan lokal dan asing.

Tidak ada rincian dari kerangka undang-undang yang telah dikeluarkan itu, namun versi draft sebelumnya menciptakan sebuah ketentuan persetujuan kesepakatan restrukturisasi utang dapat dicapai jika setidaknya dua pertiga kreditor menyetujui rencana tersebut.

RUU itu mungkin bisa membantu menyelesaikan perselisihan utang yang terjadi seperti yang dihadapi oleh Ahmad Hamad Algosaibi and Brothers (AHAB), konglomerat lokal yang saat ini memiliki dua pertiga dukungan kreditor untuk proposal utangnya.

AHAB dan perusahaan lain, Saad Group, gagal bayar pada 2009 dalam kehancuran keuangan terbesar di Arab Saudi, membuat bank-bank internasional dan regional serta kreditor lainnya berutang sekitar 22 miliar dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

12 jam lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

15 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

1 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

1 hari lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

1 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Mengintip Liburan Mewah di Laut Merah ala Cristiano Ronaldo

2 hari lalu

Mengintip Liburan Mewah di Laut Merah ala Cristiano Ronaldo

Ronaldo memotret Laut Merah dan menandai kunjungannya ke The St. Regis Resort Red Sea, sebuah properti mewah yang menjadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

5 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya