Sebelum Astra dan Djarum, Ini Deretan Investor Kakap Go-Jek

Selasa, 13 Februari 2018 17:34 WIB

(ki-ka)Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Presiden Direktur PT Astra Internasional Indonesia Tbk Prijono Sugiarto, CEO dan founder Go-Jek Nadiem Makarim, dan Presiden dan co-founder Go-Jek Andre Soelistyo dalam penandatanganan kerja sama Astra Internasional dan Go-Jek di Hotel Fairmont Jakarta, Senin, 12 Februari 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta -Perusahaan teknologi Go-Jek baru saja mendapat suntikan dana dari dua perusahaan raksasa yaitu Djarum Group dan PT Astra Internasional Indonesia Tbk. Pada Senin, 12 Februari 2018, Astra mengumumkan akan mengguyur investasi senilai Rp 2 triliun atau US$ 150 juta kepada perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi itu.

Masih pada hari yang sama, Djarum Group melalui melalui anak usahanya PT Global Digital Niaga yang dikenal sebagai penyedia jasa e-commerce Blibli.com menyatakan komitmen serupa. Namun nilai investasi Djarum tak dijelaskan.

Sebelum itu, Go-Jek telah mendapat kucuran investasi dari sejumlah pemilik modal.

Agustus 2016
Sejumlah investor yang terdiri dari KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital dan Capital Group mengumumkan menyuntikkan dana sebesar US$ 550 juta atau setara Rp 7,2 triliun ke Go-Jek.

Ada pula investor-investor lama yang terus menggelontorkan dana ke layanan ride-sharing tersebut. Mereka adalah Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures, dan Formation Group.

Advertising
Advertising

Mei 2017
Seperti dikutip dari Reuters, perusahaan raksasa asal Cina, Tencent menyuntikan dana triliunan rupiah ke Go-Jek. Nilainya ditaksir sekitar US$ 100 juta hingga US$ 150 juta. Go-Jek maupun Tencent menolak menjelaskan ihwal investasi tersebut.

Agustus 2017
Perusahaan Cina kembali menjadi investor Go-Jek. Kali ini adalah JD.com yang menggelontorkan duit sebesar US$ 100 juta atau senilai Rp 1,3 triliun. Sebelum Go-Jek, JD.com telah berinvestasi di platform e-commerce dan perjalanan Traveloka.

Januari 2018
Pada akhir Januari 2018, Google, melalui perusahaan induknya, Alphabet, menyuntikkan modal ke Gojek. Tidak disebutkan nilai investasi yang dikucurkan oleh Google.

Kabarnya Google menggandeng Temasek Holding, perusahaan online Cina Meituan-Dianping, serta sejumlah investor lama Gojek bersama-sama menggelontorkan dana segar senilai US$ 1,2 miliar atau Rp 16 triliun.

Februari 2018
PT Astra Internasional Tbk dan Djarum Group menggelontorkan investasi ke Go-Jek. Nilai investasi Astra sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun. Namun duit yang dikucurkan oleh Djarum Group belum diketahui.

Chief Executive Officer Go-Jek Nadiem Makarim menuturkan dari semua investor yang memberikan dana, Astra merupakan satu-satunya yang terbesar. Ia menilai kerja sama Gojek dan Astra merupakan awal dari kolaborasi industri fisik dengan industri digital. "Ini investasi Astra yang terbesar di bidang digital," ucap Nadiem.

ANDITA RAHMA | DEWI RINA | ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

13 jam lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

16 jam lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

16 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

17 jam lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

18 jam lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

1 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

1 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

1 hari lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

1 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya