Menkes: Investasi Asing di Sektor Kesehatan RI Naik 2 Kali Lipat

Selasa, 13 Februari 2018 16:25 WIB

Menteri Kesehatan Nila DF Moeloek meninjau rumah sakit rawat inap di Agats, Kabupaten Asmat, Papua, 25 Januari 2018. Kunjungan kerja Menkes ke penampungan dan RSUD Agats untuk meninjau penanganan pasien campak dan gizi buruk. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyatakan, selama beberapa tahun belakangan, nilai investasi asing di sektor kesehatan Indonesia melonjak tajam. Pertumbuhan investasi di sektor ini naik setelah Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan disahkan.

Menteri Nila menyebut total nilai investasi di industri farmasi sebesar Rp 2,6 triliun pada periode 2014-2015. "Namun, sejak disahkannya Inpres Nomor 6 Tahun 2016, angka investasi di sektor ini melonjak ke angka Rp 5,38 triliun pada periode 2016-2017," ujarnya di acara breakfast meeting yang dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri RI dan 34 kepala perwakilan RI di Hotel Borobudur di Jakarta, Selasa, 13 Februari 2018.

Baca: Bos Go-Jek Sebut Dana Investasi Akan Dialokasikan ke 4 Hal Ini

Sementara itu, peningkatan nilai investasi di industri alat kesehatan naik lebih tinggi lagi. Nilai investasi di industri alat kesehatan pada periode 2014-2015 mencapai Rp 718 miliar, kemudian naik menjadi Rp 3,91 triliun pada periode 2016-2017.

Menurut Nila, para kepala perwakilan RI memiliki peran besar menjaga momentum positif investasi di sektor kesehatan Indonesia. Ia kemudian menyampaikan beberapa langkah yang dapat dilakukan para kepala perwakilan di luar negeri untuk terus mengawal tren positif di sektor kesehatan.

Sejumlah langkah yang bisa diambil para perwakilan RI antara lain mencari peluang kerja bagi perawat asal Indonesia, meningkatkan ekspor alat-alat kesehatan, serta meningkatkan investasi asing di sektor kesehatan. Selain itu, bisa dilakukan kerja sama sister hospital antara rumah sakit di Indonesia dan rumah sakit di luar negeri.

Hal senada disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir. Ia menyebutkan bahwa Indonesia sebenarnya kebanjiran tawaran kerja sama di bidang industri kesehatan.

Advertising
Advertising

Beberapa duta besar Indonesia di luar negeri, menurut Fachir, sering kali menyatakan ada sejumlah potensi kerja sama, seperti kerja sama pengembangan energi nuklir untuk kesehatan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) serta tawaran pengembangan insulin dan digital health dengan Denmark, yang sangat mungkin ditindaklanjuti dengan kerja sama investasi. "Selain itu, ada tawaran kerja sama pengembangan mobile healthcare untuk wilayah terpencil dengan Belanda, serta pengembangan industri biofarma dengan Prancis," ujar Fachir.

ANTARA

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

19 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

15 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya