BCA Berencana Akuisisi 2 Bank Kecil, Siapa Mereka?

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Senin, 12 Februari 2018 13:03 WIB

Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (kiri) mencoba produk perbankan digital saat membuka BCA Expoversary 2018 di Indonesia Convention Exebation, Tangerang, Banten, 9 Februari 2018. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. menyebutkan ada dua bank kecil yang menjadi sasaran untuk diakuisisi. Kedua bank itu adalah perbankan yang masuk dalam kategori kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II.

"Tahapannya kita sedang lirik-lirik, tapi semakin serius. Nanti bank-bank kecil yang bagus lah, Maksimum BUKU II lah, ya nanti antara BUKU I dan BUKU II lah," ujar President Director BCA Jahja Setiaatmadja di sela-sela acara BCA Expoversary 2018 di ICE BSD Serpong Tangerang, 11 Februari 2018.

Baca juga: Dua Hari BCA Expoversary, Nilai Transaksi Capai Rp 1,7 Triliun

Jahja menerangkan bahwa kedua bank kecil tersebut akan dimerger satu sama lainnya, sehingga membentuk brand baru tersendiri dan berbeda dengan BCA seperti saat ini. "Kita kan rencana dua bank itu akan digabung jadi satu. Kemudian BCA sendiri. Namanya nanti belum tahu," ujarnya.

Kemudian, ketika dipastikan dengan pertanyaan apakah beberapa bank bidikan BCA itu antara lain Bank Harda Internasional dan Bank Ganesha, Jahja menjawab tidak. Pihaknya juga menerangkan bahwa kedua bank kecil yang bakal diakuisisi tersebut akan bergerak pada segmen market yang berbeda dengan BCA saat ini sehingga dapat menjadikan banyak pilihan bagi nasabah BCA.

Advertising
Advertising

Jahja juga menegaskan bahwa kedua bank tersebut tidak akan disiapkan sebagai pengembangan digital perbankan bagi BCA. Pasalnya, dirinya menilai saat ini BCA sudah bisa melakukan pengembangan digital perbankan sendiri secara internal.

Baca juga: BCA Tawarkan Promo KPR dengan Bunga 5,61 Persen

"Jadi gini, kalau digital itu kelihatannya kita BCA sendiri sudah bisa kembangkan secara internal. Kita sudah punya beberapa, seperti Sakuku, Vira, jadi sekarang kita sudah digital ya. Apalagi sekarang 97 persen transaksi sudah pakai digital," ujar Jahja.

Pihaknya ingin menghadirkan bank yang berbeda dengan segmen market BCA saat ini. "Nah yang belum itu yang berkaitan di segmen beda dengan BCA. Kalau semacam barang kan ada brand satu dan brand dua, supaya beda dengan bisnis BCA yang ada. Nah kedua bank ini akan menjadi benar yang kedua ini," tutur Jahja.

Seperti diketahui bahwa BCA belum lama ini menyatakan bakal melakukan akusisi terhadap dua bank kecil. BCA telah menyiapkan dana hingga Rp 4,5 triliun untuk mengakuisisi kedua bank kecil itu.

BISNIS

Berita terkait

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

2 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

3 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

6 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

10 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

12 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

12 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

12 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya