Batu Bara Jadi Komponen Tarif Listrik, PLN Disebut Bisa Merugi

Rabu, 7 Februari 2018 17:13 WIB

PLN Minta Formula Baru Harga Batu Bara

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN diperkirakan bakal merugi jika komponen harga batu bara dimasukkan ke hitungan penyesuaian tarif listrik (tariff adjustment). Penyesuaian tarif ini dilakukan bersamaan dengan masuknya tiga komponen lain dalam perhitungan, yakni harga minyak, inflasi bulanan, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Ketua Umum Serikat Pekerja PLN Jumadis Abda memperkirakan momentum kenaikan harga batu bara saat ini malah akan memukul produsen setrum negara tersebut. Bukan hanya masyarakat yang rugi, PLN juga rugi karena sekarang ini pembangkit sudah surplus," katanya, dalam jumpa pers di Kantor Pusat PLN di Jakarta, Rabu, 7 Februari 2018.

Baca: Karena Batu Bara, Biaya PLN Membengkak Rp 15 Triliun

Dengan format penghitungan yang baru itu, menurut Jumadis, kenaikan harga batu bara akan membuat tarif listrik naik dan menambah beban rakyat. Walhasil, serapan listrik di masyarakat diperkirakan akan turun dan PLN terbebani dengan banyaknya pembangkit yang harus tetap dibayar. "Sementara pemakaian masyarakat turun, itu akan menambah beban PLN. Jadi masyarakat rugi, PLN juga rugi kala tarif listrik naik," katanya.

Jumadis meminta pemerintah mengendalikan harga batu bara yang kian merangkak naik sehingga mengganggu kinerja keuangan perusahaan. "Kami menuntut pemerintah, Presiden RI, dan jajarannya di Kementerian ESDM mengendalikan dan menurunkan harga batu bara untuk domestik, khususnya untuk pembangkit listrik yang berdampak terhadap kenaikan tarif listrik," katanya.

Serikat Pekerja PLN khawatir dimasukkannya komponen harga batu bara ke formula penyesuaian tarif justru membuat konsumen listrik dirugikan karena pemasukan harga batu bara acuan (HBA) dalam penghitungan tarif hanya akan menaikkan biaya pokok produksi (BPP) listrik. "Kita minta tarif turun. BPP bisa turun dengan cara menurunkan biaya energi primernya, yaitu batu bara dan gas alam," katanya.

Selain itu, menurut Jumadis, pengendalian harga energi primer, terutama batu bara, diperlukan demi kinerja BUMN listrik itu. Bila energi primer bisa dikelola dengan baik, PLN akan dapat melakukan penghematan hingga Rp 40 triliun.

Penghematan itu belum menghitung efisiensi lain, seperti proyek di Belawan yang menggerus keuangan PLN. "Tarif listrik tidak perlu naik kalau BPP di-manage," ujar Jumadis.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya diketahui tengah menggodok aturan penyesuaian tarif listrik berdasarkan harga batu bara yang belakangan melonjak tinggi. Dengan dimasukkannya batu bara sebagai komponen penyesuaian tarif listrik, tarif listrik akan mengikuti fluktuasi harga batu bara.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

1 hari lalu

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

PLN NTB meneken Perjanjian Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Baca Selengkapnya

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

2 hari lalu

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengumumkan perpanjangan masa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 hingga 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

2 hari lalu

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara

Baca Selengkapnya

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

3 hari lalu

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

Kompetisi profesional kasta tertinggi di Indonesia yaitu PLN Mobile Proliga 2024 siap digelar mulai 25 April 2024. Untuk memudahkan pecinta voli yang ingin menonton langsung gelaran ini di lokasi pertandingan, tiket pertandingan dapat dibeli melalui aplikasi PLN Mobile.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

4 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Pengembangan Voli di Indonesia Lewat PLN Mobile Proliga 2024

5 hari lalu

PLN Dukung Pengembangan Voli di Indonesia Lewat PLN Mobile Proliga 2024

Perseroan berharap pelaksanaan liga voli profesional tersebut akan mampu mencetak atlet-atlet voli Indonesia berkelas dunia.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

5 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Dukung PEVS

5 hari lalu

Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Dukung PEVS

Guna memperkuat kolaborasi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air, PT PLN (Persero) mendukung penyelenggaraan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

6 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya