PT Dirgantara Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Airbus
Reporter
Aditya Budiman
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 7 Februari 2018 06:00 WIB
TEMPO.CO, Singapura - PT Dirgantara Indonesia (Persero) menjalin kerja sama dengan perusahaan pesawat Airbus. Kerja sama itu rencananya akan diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman di tengah acara Singapore Airshow 2018.
Direktur Utama Dirgantara Indonesia (DI) Elfien Goentoro mengatakan ada dua bentuk kerja sama dengan Airbus. Namun ia belum bisa menjelaskan dengan detail ihwal isi dari nota kesepahaman nanti. "Total ada delapan yang diteken (kerja sama)," kata Elfien di Singapura Airshow, Selasa, 6 Februari 2018.
Simak: PT Dirgantara Indonesia Gandeng Turki Garap Pesawat Tanpa Awak
Selain dengan Airbus, PT DI juga mendapatkan pesanan pembuatan pesawat seri N219 dengan beberapa perusahaan dan pemerintah daerah. Elfien menyatakan salah satu perusahaan yang tertarik menggunakan pesawat PT DI ialah Pelita Air dan Trigana. "Sedangkan untuk pemerintah daerah ada Aceh, Kalimantan Utara, dan Papua," ucapnya.
Pameran penerbangan internasional Singapore Airshow kembali digelar. Sejumlah produsen pesawat dan maskapai penerbangan ikut meramaikan pagelaran yang diadakan di Changi Exhibition Center, Singapura 6-11 Januari 2018. Selain Dirgantara Indonesia, maskapai penerbangan Garuda Indonesia juga ikut serta dalam pameran yang berlangsung tiap dua tahun sekali ini.
Tiga menteri Kabinet Kerja ikut hadir dalam acara pembukaan. Mereka adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Lebih lanjut, Elfien menyebut dari beberapa nota kesepahaman dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan itu, PT DI akan memproduksi sedikitnya 20 unit pesawat. Ia menargetkan PT DI bisa mendapatkan pesanan pembuatan pesawat sebanyak 100 unit hingga akhir tahun ini. Target itu dipatok agar perseroan bisa menjalankan efisiensi. "Kami targetkan produksi empat unit pesawat setiap bulannya di tiga tahun mendatang," ucap Elfien.
Ihwal sertifikasi, Elfien mengatakan masih dalam proses. Ia berharap pada akhir 2018 perseroan sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.
Menteri Perhubungan Budi Karya menyambut baik kehadiran Dirgantara Indonesia di Singapore Airshow 2018. Menurut dia, perusahaan milik negara itu punya kemampuan bersaing dengan perusahaan internasional lainnya. Tenaga ahli Indonesia di sektor kedirgantaraan, ucapnya, dianggap piawai.
"Kami apresiasi apa yang dilakukan PT DI. "Dulu kami (industri penerbangan) masih tergantung dengan Spanyol," kata Menteri Budi.
Salah satu hal yang menjadi apresiasi Menhub ialah mengenai komponen pesawat yang digunakan oleh Dirgantara Indonesia. Budi menyebut kandungan komponen lokal yang ada pada pesawat buatan PT DI sudah 60 persen.
Ke depan, bila Dirgantara Indonesia sudah bisa menjual pesawat ke level internasional, Menteri Budi berharap bisa melayani pasar domestik. Ia menilai pesawat N219 amat cocok untuk kondisi geografis di Indonesia. "Kemampuannya bisa mendarat di landasan pendek dan bahan bakar efisien. Ini keunggulan N219," ucapnya.