Kasus Suplemen DNA Babi, LPPOM MUI: Sertifikat Halal Tidak Wajib

Selasa, 6 Februari 2018 07:22 WIB

Viostin DS. jd.id

TEMPO.CO, Jakarta -Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) memastikan tidak ada kandungan DNA babi pada suplemen Viostin DS dan Enzyplex saat proses pre-market. Meski demikian, kedua suplemen memang tidak diwajibkan untuk mengantongi sertifikat halal MUI sebelum diedarkan ke publik.

"Karena sifatnya volutary atau sukarela, sampai sekarang pun belum ada pengajuan untuk ini," kata Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim saat ditemui usai menghadiri konferensi pers di Kantor Pusat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2018. Konferensi pers ini digelar BPOM pasca muncul kegaduhan soal kandungan DNA babi pada Viostin DS dan Enzyplex.

Lukmanul menceritakan, bahwa pada proses pre-market atau pengecekan produk sebelum beredar, sample dari suplemen memang diuji di laboratorium milik LPPOM MUI. Pengujian tersebut dilakukan, karena ada kerja sama antara LPPOM MUI dan BPOM. "Kebetulan karena lab milik kami sudah terakreditasi," ujarnya.

Sebelumnya, gaduh soal suplemen Viostin DS dan Enzyplex tablet muncul 30 Januari 2018 lalu. Sebuah surat dari Balai Besar POM Mataram kepada Balai POM di Palangka Raya, Selasa, 30 Januari 2018 yang mengungkap kandungan babi di kedua suplemen, viral. BPOM membenarkan bahwa sampel produk yang dimaksud adalah Viostin DS produksi PT. Pharos Indonesia dan Enzyplex tablet yang diproduksi PT Medifarma Laboratories. Temuan tersebut didapatkan dari hasil pengawasan post-market (setelah beredar)

Sebagai salah satu produsen, PT Pharos Indonesia baru mengeluarkan pernyataan resmi, sehari kemudian, Rabu, 31 Januari 2018. Padahal, indikasi telah ditemukan sejak November 2017. Namun sebagai bentuk evaluasi, PT Pharos Indonesia mengaku telah menunjuk pemasok bahan baku Chondroitin Sulfat yang baru di luar negeri. Chondroitin Sulfat adalah salah satu bahan baku Viostin DS diduga terkontaminasi DNA babi.

Advertising
Advertising

Produsen, kata Lukmanul, memang tidak mencantumkan kandungan DNA babi karena memang, uji pre-market menunjukkan hasil demikian. Pengujian oleh BPOM, katanya, juga tidak bertujuan untuk mengecek status halal atau haram dari sebuah produk.

Atas kasus ini, Lukmanul mendorong penguatan kerja sama antar kedua lembaga. Sebab, semakin banyak saringan maka akan semakin sedikit potensi kecolongan yang ada. "Karena ini kan sudah terlanjur di konsumsi masyarakat, bahkan saya pun ikut menggunakannya," kata Lukmanul sembari tertawa.

Kepala BPOM, Penny K. Lukito menyatakan lembaganya akan melakukan perbaikan sistem dan kinerja pengawasan obat dan makanan. Penny, yang tidak merasa kecolongan atas kasus ini, menilai perlu ada penguatan dasar hukum pengawasan obat dan makanan. "Melalui pengesahan Undang-Undang Pengawasan Obat dan Makanan," ujarnya.

Berita terkait

Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

6 hari lalu

Pria Penerima Ginjal Babi Pertama di Dunia Akhirnya Meninggal

Seorang pria penerima transplantasi ginjal babi pertama di dunia meninggal setelah dua bulan operasi pencangkokan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

40 hari lalu

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

Fasilitas milik Rumah Sakit Hewan Pendidikan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University ini diklaim yang terbesar se-ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengenal 12 Shio dan Maknanya dalam Kalender Cina

9 Februari 2024

Mengenal 12 Shio dan Maknanya dalam Kalender Cina

Setiap shio mencerminkan sifat dan karakteristik unik yang diyakini mempengaruhi nasib seseorang berdasarkan tahun kelahirannya.

Baca Selengkapnya

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

28 November 2023

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

Inggris telah mendeteksi kasus pertama virus flu pada manusia yang serupa dengan virus flu babi.

Baca Selengkapnya

Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

13 September 2023

Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

Negara bagian Kerala di India selatan menutup sekolah, kantor dan transportasi umum untuk mengendalikan penyebaran virus Nipah.

Baca Selengkapnya

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

29 Agustus 2023

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

Sapi adalah hewan ternak penyumbang emisi gas rumah kaca paling banyak. Selain itu ada domba, kambing, babi, dan unggas.

Baca Selengkapnya

Sidang Penistaan Agama Lina Mukherjee Dilanjutkan Pekan Depan: Minta Keterangan MUI dan Ahli

2 Agustus 2023

Sidang Penistaan Agama Lina Mukherjee Dilanjutkan Pekan Depan: Minta Keterangan MUI dan Ahli

Sidang kasus penistaan agama dengan terdakwa TikTokers Lina Mukherjee bakal kembali digelar di Pengadilan Negeri Palembang pekan depan

Baca Selengkapnya

Baso A Fung Minta Maaf Soal Konten Hancurkan Mangkok usai Viral Influencer Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

29 Juli 2023

Baso A Fung Minta Maaf Soal Konten Hancurkan Mangkok usai Viral Influencer Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

Manajemen Baso A Fung kembali menyampaikan permohonan maaf usai video menghancurkan mangkok yang viral.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mau Tahu Gaji Masinis dan Pegawai PT KAI Lainnya?, Pasca Video Viral Jovi Adhiguna Baso A Fung Minta Maaf dan Pecahkan Mangkok

20 Juli 2023

Terkini: Mau Tahu Gaji Masinis dan Pegawai PT KAI Lainnya?, Pasca Video Viral Jovi Adhiguna Baso A Fung Minta Maaf dan Pecahkan Mangkok

Pasca insiden tabrakan KA Brantas dengan truk tronton di Semarang, orang jadi penasaran ingin tahu gaji masinis kereta api.

Baca Selengkapnya

Baso A Fung Minta Maaf dan Hancurkan Mangkok Usai Video Viral Jovi Adhiguna Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

20 Juli 2023

Baso A Fung Minta Maaf dan Hancurkan Mangkok Usai Video Viral Jovi Adhiguna Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

Baso A Fung menyampaikan permohonan maaf usai video yang isinya Jovi Adighuna tengah memakan bakso campur kerupuk babi di gerainya beredar viral.

Baca Selengkapnya