Sering Delay, Menteri Budi: Ada Usul Sanksi Penerbangan Dikurangi

Sabtu, 3 Februari 2018 19:41 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai sesi foto bersama di Dermaga Pelabuhan Benoa, Bali pada Rabu, 10 Januari 2018. (Andita Rahma)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan sebagai regulator terus berusaha untuk meningkatkan on time performance (OTP) dari masing-masing maskapai penerbangan yang ada Indonesia. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini Kementerian lewat beberapa operator bandara kini tengah menyusun peraturan untuk peningkatan OTP bagi maskapai penerbangan, salah satunya pemberian saksi bagi maskapai yang sering terlambat terbang (delay).

"Misalnya operator memberikan usulan jika banyaknya delay dalam satu penerbangan tertentu berbanding lurus dengan jumlah flight, ada usulan jumlah penerbangan dikurangi," kata Budi Karya Sumadi disela-sela kunjungan ke Kantor AirNav dan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu, 3 Februari 2018.

Baca: Libur Natal, 40 Persen Penerbangan di Soekarno-Hatta Delay

Menurut Budi, regulasi tersebut adalah usulan dari operator-operator bandara. Karena itu, kewenangan tersebut menjadi kewenangan penuh bagi masing-masing operator.

Meskipun demikian, Budi mengakui bahwa persoalan OTP yang dalam hal ini adalah persoalan level of service banyak faktor yang mempengaruhi. Misalnya, Budi mencontohkan OTP juga berkaitan dengan tingkat kesehatan pesawat dan jumlah pilot.

"Karena itu kami, secara intensif terus mengelar rapat-rapat dengan maskapai. Karena bicara OTP memang bicara teknis dan bagaimana pengembangan dari masing-masing maskapai yang harus diperhatikan," ujar Budi.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengumumkan lima maskapai berjadwal nasional dengan waktu ketepatan terbang (on time performance/OTP) secara rata-rata cukup baik, di atas 85 persen, sepanjang 2017.

Bahkan salah satunya mencatatkan OTP di atas 90 persen. Maskapai tersebut adalah NAM Air, yang mencatatkan OTP 92,62 persen dengan 29.832 penerbangan tepat waktu.

Adapun empat maskapai lainnya adalah Sriwijaya Air (88,69 persen), Batik Air (88,66 persen), Garuda Indonesia (88,53 persen), dan Citilink (88,33 persen). Angka OTP tersebut cukup tinggi dan memenuhi target minimum yang telah dicanangkan bersama. Namun, bagi Garuda, yang selama ini menjuarai OTP, posisinya tergeser karena adanya gangguan scheduling crew yang sempat berlarut-larut dan berujung pada delay berkepanjangan tapi kini sudah kembali normal.

Berita terkait

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

1 hari lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

2 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

7 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

8 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

9 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

12 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

12 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

13 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

13 hari lalu

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu Menteri Transportasi Jepang bahas sejumlah proyek infrastruktur, termasuk MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

14 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya