Kadin Sayangkan 93 Persen Penjualan Online Dikuasai Produk Impor
Reporter
Andita Rahma
Editor
Yudono Yanuar
Sabtu, 3 Februari 2018 09:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Rosan Roeslani, menyayangkan dominasi produk impor dalam penjualan online di Indonesia. Pernyataan itu merujuk pada data yang dikeluarkan oleh idEA (Indonesian E-Commerce Association), bahwa hanya 6-7 persen kontribusi produk lokal yang dijual di online market place.
"Jangan sampai keberadaan e-commerce saat ini menjadi wadah untuk mempromosikan produk luar negeri," katanya di Jakarta, Jumat, 2 Februari 2018.
Baca juga: Ingin Sukses Bisnis Online, Simak Tip 4 Localpreneur Muda Ini
"Artinya ada 93 persen produk luar yang dijual online. Jadi memang sengaja saya angkat supaya kita semua aware," kata Rosan. Ia pun mengingatkan jangan sampai volume perdagangan secara keseluruhan e-commerce semakin besar tetapi kontribusi ke UMKM menurun.
Atas alasan itu lah, Rosan menyarankan agar pemerintah memberikan insentif pajak kepada market place yang menjual produk UMKM. Insentif pajak itu diukur sesuai besaran produk UMKM yang dijual.
"Jadi semakin banyak produk lokal yang mereka jual, semakin rendah pajaknya," ujar Rosan. Ia pun masih meraba berapa kisaran nilai insentif pajak tersebut. Namun menurut dia seminim mungkin. Rosan melihat, peran UMKM juga besar karena menyerap banyak tenaga kerja.
Ide tersebut, menurut Rosan, lebih baik daripada mewajibkan untuk membatasi barang impor yang boleh dijual secara online. "Kadang-kadang kalau mau mewajibkan itu susah kalau barangnya enggak ada," ucap dia.