Terbukti Manipulasi Bunga, Deutsche Bank Didenda Rp 939 Miliar

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 2 Februari 2018 12:31 WIB

Deutsche Bank. REUTERS/Luke MacGregor

TEMPO.CO, Jakarta - Deutsche Bank AG akhirnya bersepakat membayar US$ 70 juta atau sekitar Rp 939 miliar guna menyelesaikan kasus manipulasi suku bunga untuk produk derivatif dan instrumen finansial lain.

Para trader di Deutsche Bank Securities berupaya mengubah bunga ISDAFIX yang sudah ditetapkan agar menguntungkan posisi perusahaan dalam transaksi terkait dengan interest rate swap. Para penyelidik Commodity Futures Trading Commission atau Komisi Perdagangan Berjangka dan Komoditas/CFTC di Amerika Serikat mengatakan aksi manipulasi itu berlangsung sejak 2007 hingga Mei 2012.

"Tidak ada ruang untuk manipulasi di pasar. Kami akan terus bekerja untuk menghapus hal ini di mana pun," ujar Direktur CFTC James McDonald.

Deutsche Bank Securities, anak usaha Deutsche Bank AG, membayar denda tanpa mengakui atau membantah telah melakukan pelanggaran. "Kami sudah bekerja sama dengan investigasi CFTC dan telah mengambil langkah yang diperlukan untuk memperbaiki hal ini," tutur Deutsche Bank.

CFTC menyatakan banyak pejabat bank tersebut yang tahu bahwa aksi ini merupakan pelanggaran hukum. Salah satu trader bahkan mengatakan, jika pemerintah mengetahui adanya manipulasi, banyak orang akan dipenjara.

Advertising
Advertising

ISDAFIX memegang peranan penting di pasar finansial global dengan membantu menentukan valuasi transaksi interest rate swap dan instrumen-instrumen lain yang jumlahnya triliunan dolar Amerika Serikat.

Efek yang diperoleh dengan manipulasi sangat beragam. Fluktuasi bunga benchmark akan membantu menentukan kinerja surat utang yang dibeli individu, jumlah yang harus dibayarkan negara bagian untuk dana pensiun, dan lainnya.

Deutsche Bank bukan satu-satunya yang tersangkut kasus manipulasi bunga. Citigroup Inc, Barclays Plc, Goldman Sachs Group Inc, dan Royal Bank of Scotland Group Plc juga didenda oleh CFTC. CFTC telah meraup lebih dari US$ 600 juta atau sekitar Rp 8 triliun dari denda yang masuk.

BISNIS

Berita terkait

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

14 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

9 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

10 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

11 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

12 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya