BPS: Inflasi di NTB Akibat Kenaikan Sewa Rumah dan Beras

Jumat, 2 Februari 2018 10:38 WIB

Ilustrasi beras. ANTARA/Basri Marzuki

TEMPO.CO, Mataram - Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat, selama Januari 2018, perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan kenaikan.

Menurut Kepala Kantor Wilayah BPS NTB Endang Tri Wahyuningsih, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2018 antara lain sewa rumah, beras, cabai rawit, cabai merah, tukang bukan mandor, daging ayam ras, batu bata/batu tela, cat tembok, bayam, dan teri.

Adapun kenaikan harga antara lain ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,83 persen; kelompok sandang 0,24 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,2 persen; kelompok kesehatan 0,16 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,14 persen.

Baca: Ini Alasan Pemerintah Bidik Inflasi 2020 di Kisaran 3 Persen

Menurut Endang, adanya kenaikan harga tersebut mengakibatkan inflasi NTB bulan Januari 2018 sebesar 0,47 persen. Dengan angka inflasi tersebut, laju inflasi NTB tahun kalender (Desember 2017-Januari 2018) mencapai 0,47 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Januari 2017-Januari 2018) sebesar 2,65 persen.

Advertising
Advertising

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga," ujar Endang, Kamis sore, 1 Februari 2018.

Inflasi sebesar 0,47 persen berarti terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 129,88 pada Desember 2017 menjadi 130,49 di Januari 2018. Laju inflasi NTB tahun kalender Januari 2018 sebesar 0,47 persen lebih rendah dibanding inflasi tahun kalender Januari 2017 sebesar 1,49 persen. Sedangkan laju inflasi tahun ke tahun Januari 2018 sebesar 2,65 persen lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahun ke tahun di Januari 2017 sebesar 2,95 persen.

Angka inflasi ini berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat 0,62 persen. Untuk wilayah NTB, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,57 persen dan Kota Bima mengalami inflasi 0,09 persen.

Sedangkan penurunan indeks terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,37 persen. Komoditas-komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain angkutan udara, apel, bawang merah, tomat sayur, pisang, mi kering instan, bandeng/bolu, salak, telur ayam ras, dan jeruk nipis/limau.

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

12 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

15 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

22 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya