Viostin DS Ber-DNA Babi Masih Dijual di Pasar, Ini Kata Pharos

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 1 Februari 2018 21:48 WIB

Suplemen tulang Viostin DS ditunjukkan masih dijual di salah satu apotek di Pasar Pramuka Jakarta Timur, Kamis, 1 Februari 2018. Sebelumnya BPOM telah menginstruksikan agar produsen menarik seluruh obat yang terbukti mengandung DNA babi tersebut. (Tempo | Andra Prabasari)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pharos Indonesia mengakui penarikan produk Viostin DS dari pasaran belum sepenuhnya selesai. Tempo menemukan masih banyak toko obat yang menjual suplemen tulang ini secara bebas pada Kamis, 1 Februari 2018.

"Proses penarikan produk ini masih terus kami lakukan," kata Director of Corporate Communications PT Pharos Indonesia Ida Nurtika dalam keterangan tertulis yang diperoleh Tempo di Jakarta, Kamis. Ia juga memastikan penarikan produk dilakukan bertahap di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Viostin DS Ber-DNA Babi Dijual di Pasar Pramuka

Gaduh soal suplemen Viostin DS dan Enzyplex tablet, produk Mediafarma Laboratories, muncul pada 30 Januari 2018. Sebuah surat dari Balai Besar POM Mataram kepada Balai POM di Palangkaraya, Selasa, 30 Januari 2018 beredar. Surat itu berisi tentang hasil pengujian sampel uji rujuk suplemen makanan Viostin DS dan Enzyplex tablet, yang disebut mengandung DNA babi.

Sebagai produsen, PT Pharos Indonesia baru mengeluarkan pernyataan resmi sehari kemudian, Rabu, 31 Januari 2018. Ida mengakui indikasi kontaminasi oleh Badan POM bahkan telah ditemukan sejak akhir November 2017. "Kami melakukan penarikan bets produk yang diduga terkontaminasi sejak muncul temuan," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Advertising
Advertising

Tempo menemukan suplemen Viostin dan Enzyplex masih dijual di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Sejumlah toko obat di pasar tersebut masih menjual kedua merek suplemen tersebut. "Di sini masih ada kios-kios yang menjual obat itu (Viostin dan Enzplex), tapi ada juga yang sudah tidak menjualnya," kata salah satu penjual yang enggan disebutkan namanya.

Ida menambahkan, PT Pharos Indonesia saat ini telah menunjuk pemasok bahan baku chondroitin sulfat yang baru di luar negeri. Chondroitin sulfat adalah salah satu bahan baku Viostin DS, yang diduga terkontaminasi DNA babi. Pemasok ini, kata Ida, dipastikan telah mengantongi sertifikasi halal dan telah lulus uji polymerase chain reaction (PCR).

Ia memastikan produksi dan penjualan produk Viostin DS pun telah dihentikan. PT Pharos Indonesia juga telah mengamankan produk yang ditarik dari pasaran. "Selanjutnya akan segera dimusnahkan," tuturnya.

FAJAR PEBRIANTO | ANDRA PRABASARI

Berita terkait

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

25 hari lalu

IPB Buka Fasilitas Penitipan Hewan Peliharaan, dari Kucing sampai Babi

Fasilitas milik Rumah Sakit Hewan Pendidikan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University ini diklaim yang terbesar se-ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengenal 12 Shio dan Maknanya dalam Kalender Cina

9 Februari 2024

Mengenal 12 Shio dan Maknanya dalam Kalender Cina

Setiap shio mencerminkan sifat dan karakteristik unik yang diyakini mempengaruhi nasib seseorang berdasarkan tahun kelahirannya.

Baca Selengkapnya

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

28 November 2023

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

Inggris telah mendeteksi kasus pertama virus flu pada manusia yang serupa dengan virus flu babi.

Baca Selengkapnya

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

26 Oktober 2023

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

Studi ini juga dilakukan di Eropa dan Asia untuk mendukung perluasan izin edar obat bagi pasien cuci darah dan non-dialisis.

Baca Selengkapnya

Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

13 September 2023

Nipah Ancam Kerala India, Virus Mematikan Ini Muncul di Malaysia pada 1999

Negara bagian Kerala di India selatan menutup sekolah, kantor dan transportasi umum untuk mengendalikan penyebaran virus Nipah.

Baca Selengkapnya

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

29 Agustus 2023

4 Hewan Ternak Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca Paling Banyak

Sapi adalah hewan ternak penyumbang emisi gas rumah kaca paling banyak. Selain itu ada domba, kambing, babi, dan unggas.

Baca Selengkapnya

Sidang Penistaan Agama Lina Mukherjee Dilanjutkan Pekan Depan: Minta Keterangan MUI dan Ahli

2 Agustus 2023

Sidang Penistaan Agama Lina Mukherjee Dilanjutkan Pekan Depan: Minta Keterangan MUI dan Ahli

Sidang kasus penistaan agama dengan terdakwa TikTokers Lina Mukherjee bakal kembali digelar di Pengadilan Negeri Palembang pekan depan

Baca Selengkapnya

Baso A Fung Minta Maaf Soal Konten Hancurkan Mangkok usai Viral Influencer Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

29 Juli 2023

Baso A Fung Minta Maaf Soal Konten Hancurkan Mangkok usai Viral Influencer Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

Manajemen Baso A Fung kembali menyampaikan permohonan maaf usai video menghancurkan mangkok yang viral.

Baca Selengkapnya

Terkini: Mau Tahu Gaji Masinis dan Pegawai PT KAI Lainnya?, Pasca Video Viral Jovi Adhiguna Baso A Fung Minta Maaf dan Pecahkan Mangkok

20 Juli 2023

Terkini: Mau Tahu Gaji Masinis dan Pegawai PT KAI Lainnya?, Pasca Video Viral Jovi Adhiguna Baso A Fung Minta Maaf dan Pecahkan Mangkok

Pasca insiden tabrakan KA Brantas dengan truk tronton di Semarang, orang jadi penasaran ingin tahu gaji masinis kereta api.

Baca Selengkapnya

Baso A Fung Minta Maaf dan Hancurkan Mangkok Usai Video Viral Jovi Adhiguna Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

20 Juli 2023

Baso A Fung Minta Maaf dan Hancurkan Mangkok Usai Video Viral Jovi Adhiguna Makan Bakso Campur Kerupuk Babi

Baso A Fung menyampaikan permohonan maaf usai video yang isinya Jovi Adighuna tengah memakan bakso campur kerupuk babi di gerainya beredar viral.

Baca Selengkapnya