Bulog Pastikan Impor Beras Tak Lebih dari 500 Ribu Ton

Kamis, 18 Januari 2018 14:13 WIB

Seorang pekerja tidur di atas tumpukan karung beras saat dilakukan bongkar muat beras impor dari Vietnan dari kapal Hai Phong 08 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 November 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog memastikan volume impor beras tidak akan lebih dari 500 ribu ton. Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti memperkirakan beras impor akan datang paling cepat sekitar 15 hari.

"Kalau besok selesai bidding (penawaran), maka pemenang harus packaging. Secara teori umum, mungkin datang sekitar 10 sampai 15 hari ke depan," kata Djarot saat rapat dengar pendapat bersama Komisi Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2018.

Menurut dia, perkiraan tersebut bisa terwujud jika 500 ribu ton beras bisa diangkut dengan 25 kapal yang berkapasitas 20 ribu ton per kapal. Namun, kata Djarot, jadwal kedatangan beras tersebut bisa saja melebihi perkiraan. "Saya tak tahu apakah mereka (importir) sudah siap atau belum," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan memutuskan mengimpor 500 ribu ton beras untuk mengatasi kenaikan harga. Beras diimpor dari Vietnam dan Thailand melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun, setelah diadakan rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, keputusan pun berubah. Importasi oleh PT PPI dibatalkan, beralih ke Bulog.

Advertising
Advertising

Djarot menyebutkan upaya impor beras dalam waktu kurang dari sebulan ini memang tidak mudah. "Dalam waktu sebulan cari beras 500 ribu ton di luar negeri pasti butuh effort lebih," ucapnya. Namun ia memastikan bidding ke pelaksana importir akan dipercepat dengan syarat beras tak boleh masuk lebih dari Februari.

Anggota Komisi Perdagangan dari fraksi Partai Gerindra meragukan perkiraan Djarot. Ia memprediksi beras impor belum akan masuk dalam 15 hari. Sebab, kecepatan kapal angkutan barang dari Thailand ke Indonesia rata-rata hanya 9 knot. "Saya ini orang perkapalan, saya ragu bisa masuk 15 hari lagi," ucapnya.

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

12 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

26 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

28 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

28 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

29 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya