Pilkada Serentak, PPATK Prediksi BPD Bisa Rugi Miliaran karena...

Selasa, 16 Januari 2018 14:50 WIB

Pekerja menyusun kotak suara Pilkada serentak di atas bak truk untuk dikirim ke tiap PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di halaman Gudang KPUD Serang, di Serang, Banten, 9 Februari 2017. KPUD setempat menargetkan pendistribusian perlengkapan Pilkada sudah rampung pada H-4 atau 10 Februari 2017. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan ada potensi penyalahgunaan dana bank daerah oleh para calon kepala daerah selama masa pemilihan kepala daerah serentak. Wakil Kepala PPATK Dian Adiana Rae memperkirakan risiko kerugian bank daerah dari praktik ini dapat mencapai ratusan miliar.

"Cukup gede, mungkin ratusan miliar," ucap Dian di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Januari 2018.

Baca: PPATK Curigai Transaksi Rp 747 Triliun dari 19 Orang

Dian mengatakan PPATK telah melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap berbagai bank pembangunan daerah (BPD) yang ada di Indonesia. Dari pemeriksaan tersebut, PPATK menemukan adanya indikasi pemberian kredit yang tidak jelas dari BPD. PPATK juga menemukan indikasi alokasi dana yang tidak terukur dan tidak sesuai dengan aturan.

Selain itu, ujar Dian, ada semacam sensitivitas kepemilikan bank daerah oleh pemerintah daerah. "Isu independensi direksi dan komisaris menjadi penting," tutur Dian.

Advertising
Advertising

Dian mengatakan indikasi semacam ini ditemui di banyak bank daerah. Dari 32 BPD yang ada di Indonesia, ucap Dian, PPATK menemukan potensi ini paling banyak terjadi di Pulau Jawa.

"Masih tetap Jawa dalam jumlah uang, tapi kasus di mana-mana sama," ujarnya. Dian menuturkan PPATK telah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu demi melakukan upaya preventif.

Sebelumnya, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin menyebutkan perbankan daerah rentan dimanfaatkan para calon kepala daerah untuk melakukan pembiayaan kampanye dan memuluskan jalan memenangi kontestasi.

Adapun modusnya, ucap Badaruddin, adalah melalui pengucuran kredit masyarakat oknum atau nominee yang penerima manfaat sebenarnya adalah para calon kepala daerah itu sendiri. Karena itu, PPATK meminta perbankan daerah berhati-hati dalam melakukan transaksi.

Berita terkait

Mau Ikut Pilkada, Putri Eks Bupati Sragen Perkenalkan Diri dengan Blusukan ke Pasar

10 jam lalu

Mau Ikut Pilkada, Putri Eks Bupati Sragen Perkenalkan Diri dengan Blusukan ke Pasar

Putri mantan Bupati Sragen itu mulai terjun langsung ke akar rumput guna menarik simpati masyarakat Sragen menjelang Pilkada 2024,.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Bicara soal Peluang Sandra Dewi Terjerat TPPU dalam Korupsi PT Timah

11 jam lalu

Pakar Hukum Bicara soal Peluang Sandra Dewi Terjerat TPPU dalam Korupsi PT Timah

Perjanjian pemisahan harta tak bisa menjadi alasan Sandra Dewi lepas dari Tindak Pidana Pencucian Uang atau TPPU.

Baca Selengkapnya

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

15 jam lalu

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

Golkar menyatakan bakal calon pendamping Airin di Pilkada Banten sedang dikomunikasikan dengan partai-partai lain.

Baca Selengkapnya

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

16 jam lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

2 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

Langkah politik dr. Susanti Dewayani SpA semakin terlihat mantap dengan pendaftarannya ke DPC Partai Gerindra

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

2 hari lalu

Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

Belum lama Benny Sinomba Siregar ditunjuk ponakannya, Bobby Nasution sebagai Plh Sekda Kota Medan. Dikabarkan ia membantah siap maju Pilwakot Medan.

Baca Selengkapnya

Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP

2 hari lalu

Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP

Kabar paman Bobby Nasution melamar ke PDIP untuk maju di Pemilihan Wali Kota Medan dibantah.

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

2 hari lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

2 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

3 hari lalu

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

Eks Bupati Garut Aceng Fikri kembali ke kancah politik dengan maju melalui jalur independen, tapi KPU Garut menyatakan ia tak memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya